Strategi:
- Prioritaskan tidur berkualitas. ADHD sering mengganggu pola tidur, jadi gunakan rutinitas malam yang konsisten.
- Ciptakan ruang untuk pemulihan aktif: jalan kaki, meditasi ringan, atau sekadar waktu untuk diri sendiri.
- Jangan memaksakan diri ketika energi benar-benar habis. Beristirahat bukan kegagalan.
3. Fase "Siapa Saya?"
Di tahap terakhir, burnout menyerang identitas saya. Saya mulai merasa tidak cukup baik, mempertanyakan kemampuan saya, dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Strategi:
- Bicaralah dengan seseorang yang mendukung, seperti teman, mentor, atau terapis.
- Tulis jurnal untuk merefleksikan apa yang Anda capai (meskipun kecil).
- Sadari bahwa burnout tidak mendefinisikan nilai Anda sebagai individu.
Memahami pola ini membantu saya lebih menyayangi diri sendiri. ADHD burnout memang berat, tapi dengan mengenali tahapannya, kita bisa belajar untuk pulih dengan lebih cepat.
Karena hidup dengan ADHD bukan berarti menyerah pada ketidakmampuan, tapi tentang menemukan cara untuk bekerja selaras dengan otak kita.
"Jangan pernah lupa: Anda bukan kegagalan. Anda adalah pejuang yang terus bertahan, bahkan di tengah badai pikiran."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H