Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

To Do List Kehidupan : Melawan Kekacauan Pikiran, Menuju Kedamaian hati Disleksia-ADHD

11 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:01 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi : chatgpt.com

"To-Do List Kehidupan: Melawan Kekacauan Pikiran, Menuju Kedamaian Hati"

Saya ingin menceritakan bagaimana saya berusaha bertahan hidup dengan membuat daftar tugas sederhana, dan bagaimana hal itu membawa kedamaian dalam hidup saya yang penuh tantangan.

Sebagai seseorang dengan Disleksia dan ADHD, mengelola kehidupan sehari-hari sering terasa seperti mendaki gunung yang tak pernah berujung. Pikiran saya dipenuhi dengan daftar tugas yang seolah-olah terus bertambah, tetapi hampir selalu ada hal yang terlupa atau tak selesai. Rasa "tidak cukup" baik sebagai individu maupun dalam pencapaian sering menghantui saya.

Menurut penelitian dari Dr. Russell Barkley, seorang pakar ADHD, otak individu dengan ADHD cenderung kesulitan mengelola fungsi eksekutif, seperti mengorganisasi, merencanakan, dan memprioritaskan tugas. Tanpa strategi yang tepat, ini sering menyebabkan kelelahan mental dan emosional.

Saya merasakannya secara langsung: tekanan untuk "melakukan cukup banyak" setiap hari sering kali menjadi bumerang. Saya terus-menerus mengevaluasi produktivitas saya berdasarkan standar yang tidak realistis dan terlalu bergantung pada mood atau energi. Ketika saya merasa gagal, rasa bersalah dan frustrasi mendominasi pikiran saya.

Saya menyebutnya Checklist Kehidupan. Ini adalah daftar lengkap tugas-tugas yang perlu saya lakukan secara berulan bukan untuk pekerjaan, bukan untuk orang lain, tetapi untuk menjaga diri saya tetap hidup, sehat, dan bahagia.

Checklist ini seperti daftar pembukaan atau penutupan toko dalam dunia retail: daftar apa saja yang harus dilakukan setiap hari, minggu, atau bulan. Tetapi alih-alih memastikan bisnis berjalan lancar, saya memastikan bahwa saya baik-baik saja.

Contohnya?

  • Kebutuhan Pribadi: Kebersihan diri, olahraga, pembayaran tagihan.
  • Ruang Tidur: Merapikan tempat tidur, mengganti seprai.
  • Dapur: Mencuci piring, membuat daftar belanja.
  • Ruang Keluarga: Menyapu lantai, mengatur ulang barang.

Sepele? Mungkin bagi sebagian orang, ya. Tapi untuk saya, setiap kotak centang yang saya tandai adalah hadiah kecil dopamine boost dan pengingat bahwa saya sudah melakukan sesuatu yang berarti.

Supaya efektif, daftar ini harus terstruktur. Saya membaginya dalam empat kategori berdasarkan frekuensi:

  1. Tugas Harian
  2. Tugas Mingguan
  3. Tugas Dua Mingguan
  4. Tugas Bulanan

Setiap kategori kemudian dibagi lagi menjadi area kegiatan, seperti pribadi, kamar tidur, dapur, dan sebagainya. Saya menggunakan Google Docs untuk mengelola daftar ini karena fleksibilitasnya, dan saya bisa menyesuaikan kapan saja.

Misalnya, tugas harian pribadi saya meliputi:

  • Menggosok gigi
  • Menyisir rambut
  • Minum air minimal 2 liter

Sementara tugas bulanan seperti:

  • Membayar tagihan listrik
  • Membersihkan saluran air

Mengapa daftar ini membawa kedamaian? Karena ini memberikan saya rasa kontrol dan pencapaian yang nyata, meskipun kecil. Sebuah penelitian oleh Dr. Timothy Pychyl dari Carleton University menemukan bahwa menyelesaikan tugas-tugas kecil membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, terutama pada individu dengan ADHD.

Saya tidak lagi bergantung pada energi atau mood saya untuk merasa "cukup." Saya tahu bahwa selama saya sudah menyelesaikan daftar tugas ini, saya telah memenuhi kebutuhan dasar saya dan itu cukup.

Sebagai seseorang yang pernah merasa kewalahan oleh ketidakpastian, daftar ini menjadi penyelamat saya. Kehidupan saya yang dulu penuh kekacauan perlahan menemukan pola yang memberi ketenangan. Rasanya seperti memegang peta di tengah perjalanan yang membingungkan.

Saya tahu, mungkin daftar ini tidak menyelesaikan semua masalah saya. Tapi setidaknya, ini adalah langkah kecil yang membantu saya melangkah ke arah yang benar.

"Kita tidak perlu menjadi sempurna, cukup menjadi versi terbaik dari diri kita setiap hari."

"Ketika hidup terasa kacau, buatlah daftar sederhana. Tugas-tugas kecil yang selesai adalah langkah besar menuju kedamaian." -- Imam Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun