Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Decoding Disleksia: Menyingkap Cara Otak Membaca dan Tantangan di Baliknya

5 November 2024   08:21 Diperbarui: 5 November 2024   08:38 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa semua ini penting untuk dipahami? Karena pemahaman mendalam mengenai cara kerja otak disleksik tidak hanya membuka wawasan baru tentang kesulitan belajar, tetapi juga menghancurkan stigma bahwa disleksia adalah sebuah kelemahan.

Disleksia adalah cerminan dari perbedaan kognitif yang berharga dan sebuah tantangan yang jika dikelola dengan baik, dapat memunculkan potensi tersembunyi.

Orang dengan disleksia memiliki kemampuan unik untuk berpikir 'di luar kotak', menghasilkan ide-ide inovatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh otak yang bekerja secara linear.

Bagi pendidik, pemahaman tentang sains di balik disleksia adalah kunci dalam mendukung anak-anak dengan disleksia. Pendekatan berbasis bukti, seperti multisensory teaching dan program intervensi spesifik, dapat membantu mengaktifkan kembali area-area otak yang kurang aktif pada disleksia.

Di sisi lain, penting bagi keluarga dan masyarakat untuk mulai memandang disleksia sebagai bagian dari spektrum kecerdasan yang beragam, di mana setiap individu memiliki cara sendiri dalam mengungkapkan potensinya.

Akhirnya, bagi mereka yang mengalami disleksia, perjalanan ini bukanlah akhir dari cerita. Ini adalah bab awal dalam menemukan potensi diri yang tersembunyi, sebuah kisah tentang ketekunan, adaptasi, dan kekuatan yang muncul dari hambatan.

Semakin kita memahami sains di balik disleksia, semakin terbuka kesempatan untuk menerima perbedaan dalam belajar, serta mendukung individu disleksik mencapai puncak potensinya dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun