Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Imam Setiawan adalah seorang pria visioner yang memiliki banyak mimpi besar dan tekad yang tak tergoyahkan. Semangat pantang menyerah yang ia miliki menjadi bahan bakar utama dalam setiap langkah hidupnya. Saat ini, Imam sedang menjalani fase penting dalam hidupnya, berusaha menjadi pribadi yang lebih kuat dengan mengalahkan batasan-batasan dirinya sendiri. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan magister dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2023, Imam membawa semangat belajarnya ke tingkat yang lebih tinggi. Di balik pencapaiannya, Imam menghadapi tantangan unik, yaitu hidup dengan disleksia dan ADHD. Namun, daripada melihatnya sebagai hambatan, Imam justru melihatnya sebagai warna yang memperkaya perjalanan hidupnya. Sebagai pendiri Rumah Pipit dan Komunitas Guru Seneng Sinau, Imam tidak hanya berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga menyebarkan inspirasi kepada para guru dan orang tua di seluruh penjuru Indonesia. Melalui proyek ambisius bertajuk “The Passion Project Disleksia Keliling Nusantara,” Imam berkomitmen untuk menjelajahi daerah-daerah pedalaman Indonesia, bertemu dengan anak-anak, guru, dan orang tua. Dalam perjalanan ini, ia berbagi ilmu dan pengalaman, dengan harapan memberikan kontribusi nyata dalam pendidikan serta memperkuat komunitas di daerah-daerah terpencil. Perjalanan ini tidak hanya menjadi sarana untuk berbagi, tetapi juga sebagai bentuk dedikasi Imam untuk membuka pintu bagi anak-anak yang ia yakini sebagai "pembuka kunci surga," mengilhami generasi muda untuk bermimpi dan berani menghadapi tantangan, tak peduli seberat apa pun itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelusuru Cahaya di Antara Huruf, Tantangan Disleksia Membaca Huruf Hijaiyyah dan Al-Qur'an

31 Oktober 2024   13:54 Diperbarui: 31 Oktober 2024   14:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas King Saud menemukan bahwa metode pengajaran yang disesuaikan dengan kekuatan memori visual dan auditif bisa meningkatkan akurasi pengucapan huruf hijaiyyah hingga 40% bagi mereka yang mengalami disleksia. 

Pengalaman belajar yang penuh kesabaran ini, bila diiringi dengan metode yang ramah disleksia, menjadikan proses pembelajaran Al-Qur'an sebagai perjalanan yang lebih inklusif dan penuh makna.

Di balik semua tantangan, ada secercah harapan yang terukir dalam setiap ayat yang berhasil mereka baca. Para guru dan orang tua yang penuh dedikasi seperti obor yang menerangi jalan mereka, membimbing mereka bukan hanya untuk membaca, tetapi juga merasakan makna yang mendalam di balik setiap kata. 

Bagi mereka yang memiliki disleksia, Al-Qur'an bukan hanya kitab suci; ia adalah cermin perjuangan dan pengingat bahwa cahaya ada di setiap huruf yang berhasil dipahami, meski perjalanan menuju pemahaman penuh mungkin lebih panjang dan berliku.

Disleksia bukanlah akhir dari harapan, tetapi sebuah jalan yang berbeda menuju tujuan yang sama. Seperti ayat yang mereka lafalkan dengan penuh perjuangan, setiap kata, setiap huruf, dan setiap upaya membawa mereka lebih dekat kepada Sang Pencipta. 

Tantangan membaca huruf hijaiyyah bagi mereka yang memiliki disleksia bukan hanya tentang kesulitan teknis, tetapi juga tentang menemukan kekuatan di tengah keterbatasan, dan memahami bahwa setiap langkah, betapapun kecilnya, adalah bentuk ibadah yang penuh arti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun