Saat ini, konsep “Merdeka Belajar” sedang dikumandangkan. Sebuah konsep yang sebenarnya menjadi harapan besar untuk pendidikan yang lebih inklusif dan memahami kebutuhan unik setiap anak. Namun, merdeka belajar bukan hanya tentang kebebasan dalam kurikulum; lebih dalam dari itu, merdeka belajar adalah tentang kebebasan berpikir, kebebasan memahami dan menerima perbedaan, kebebasan dari ketakutan dan stigma yang selama ini membatasi kita. Merdeka belajar adalah panggilan untuk kita semua, khususnya para orang tua, untuk melepaskan ego, dan mulai memahami bahwa tidak semua anak bisa dididik dengan cara yang sama. Anak-anak dengan kebutuhan khusus perlu diterima, bukan hanya oleh guru, tetapi juga oleh para orang tua dan masyarakat.
Para orang tua yang terhormat, kami tidak meminta banyak. Kami tidak menginginkan kompensasi atas luka yang kami terima atau pengakuan atas kesabaran yang kami tunjukkan. Yang kami harapkan hanyalah kerja sama dan pemahaman. Percayalah, ketika kami berusaha mendidik anak-anak Anda, kami melakukannya dengan hati dan dedikasi. Kami ada di sini untuk membantu anak-anak kita semua, baik yang berkebutuhan khusus maupun reguler, untuk tumbuh menjadi pribadi yang mampu menghargai perbedaan.
Jadi, marilah kita saling membantu. Kami, para guru anak berkebutuhan khusus, telah memilih untuk bertahan, untuk selalu bersabar, dan tidak akan menyerah. Karena kami yakin, di balik setiap tantangan ada pembelajaran yang sangat berharga. Biarkanlah kami menjalankan tugas ini dengan dukungan dan doa Anda, bukan dengan ancaman atau laporan. Bersama-sama, kita bisa menciptakan dunia pendidikan yang benar-benar merdeka, yang mampu menghargai setiap perbedaan, dan yang akan mencetak generasi masa depan yang lebih kuat dan berempati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H