Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Pembantu Ketua III STAI Al-Fatah Bogor

Akademisi dan Expert di Bidang Public Relations dan Branding Program, Jurnalis Independen, Konsultan Komunikasi dan aktifis sosial media, Dai dan alumni Pondok Pesantren Al-Fatah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Kesaksian Almarhum Azwar

26 Desember 2014   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419552685264606535

Jika hasil autopsi terdapat penyiksaan terhadap Azwar, kata Yohanes, hal itu membuktikan adanya penyiksaan untuk mengakui perbuatan cabul yang tidak pernah dilakukan kliennya.

Yohanes juga mencurigai tidak adanya rekaman pemeriksaan terhadap Azwar. "Harusnya, apabila sedang dilakukan proses wawancara oleh tim penyidik ada rekamannya. Sebab, pada korban sendiri pun demikian, ada rekaman," tuturnya.

Adanya penyiksaan terhadap Azwar juga berdasarkan keterangan salah seorang security JIS dan guru kelas di JIS. Kelima orang terdakwa telah mengalami penganiayaan.

"Ada saksi, David security JIS, dan Guru Neil (Bantleman) yang menyaksikan mereka berlima itu disiksa. Persidangan ini tidak fair (adil)," pungkasnya.

Jika hasil otopsi membuktikan tewasnya Azwar karena tindak penyiksaan penyidik, maka alasan pencabutan BAP oleh kelima tersangka adalah masuk akal. Sekaligus membeberkan, apa yang sesungguhnya terjadi selama ini terhadap para tersangka selama masa penahanan mereka di Polda Metro Jaya sebelum didampingi pengacara.

Yang sangat miris, rumornya kekerasan yang terjadi itu adalah tindakan pesanan ibu 'korban' sebagai salah satu langkah mendapatkan keuntungan materi. Sangat disayangkan, ternyata ambisinya itu mengakibatkan lepasnya nyawa Azhar lantaran tak kuat tubuhnya menanggung siksaan tersebut.

Kini, semua 5 petugas kebersihan itu hanya dapat berharap dari fakta yang akan diungkapkan dari jenazah Almarhum Azwar. Semoga keadilan dan kebenaran akan segera terungkap, sehingga orang yang tidak bersalah tidak menerima hukuman yang seharusnya tidak diterima mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun