Mohon tunggu...
ImamMaghfirR
ImamMaghfirR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dari Hujan Timbullah Cinta - Hujan Tere Liye

22 Februari 2018   18:16 Diperbarui: 22 Februari 2018   18:22 3849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Satu lagi sofa pendek berwarna hijau. Seorang gadis muda dengan kemeja biru dan celana gelap duduk bersandar di sofa itu." (Hal 5)

Dalam kedua kutipan tersebut menjelaskan ciri-ciri sesosok Lail. Pada kutipan pertama menjelaskan mengenai sesosok Lail ketika masih berusia tiga belas tahun, sedangkan pada kutipan kedua menjelaskan mengenai Lail dimasa sekarang yang sudah bermetamorfosis menjadi seorang gadis muda.

Terdapat pula banyak sekali latar tempat, waktu serta sosial yang digunakan. Sebagai contoh dari latar tempat yang digunakan ialah ruangan terapi, stadion (tempat pengungsian), kolam air mancur dan stasiun kereta. Tempat-tempat tersebut merupakan tempat-tempat yang dianggap krusial. Seperti, ruangan terapi merupakan ruangan yang digunakan sebagai tempat Lail untuk menceritakan kepada Elijah(fasilitator) mengenai segala kenangan pahitnya serta tempat untuk menghapus kenangan tersebut. 

Stadion (tempat pengungsian) merupakan tempat yang sangat penting dikarenakan disinilah kenangan masa kecil Lail dan Esok terbentuk. Sedangkan kolam air merupakan tempat yang digambarkan sebagai ikon kota tersebut, yang dimana digunakan Lail dan Esok sebagai tempat pertemuan setelah sekian lama mereka berpisah ketika telah remaja. Sedangkan stasiun kereta merupakan tempat pertemuan sebelum Esok pergi merantau jauh. Dapat kita lihat dari beberapa kutipan dalam novel tersebut yang menyatakan tempat-tempat tersebut.

"Ruangan 4 x 4 m2itu selintas terlihat didesain terlalu sederhana untuk sebuah ruangan paling mutakhir di kota ini. Padahal ruangan itu berteknologi tinggi dan berperalatan medis paling maju. Teknologi terapinya tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya." (Hal 5)

 "Letak stadion tidak jauh, ...... stadion ramai oleh lautan manusia saat mereka tiba. Ada pulhan meja tempat petugas mendaftar penduduk. Esok melangkah ke salah satunya. Lail mengikuti dari belakang." (Hal 43)

 "Kolam air mancur ramai oleh pengunjung........ Esok dan Lail duduk menghabiskan segelas cokelat panas. Favorit mereka." (Hal 131)

 "Besoknya, Lail mengantar Esok di stasiun kereta cepat, sambil membawa ransel besar." (Hal 134)

Terdapat pula beberapa latar waktu di novel ini. Latar waktu yang terdapat dalam novel ini tidak banyak yakni hanya pagi hari dan malam hari. Pagi hari merupakan waktu dimana kejadian-kejadian dalam novel ini terjadi dan pada malam hari biasanya beberapa percakapan pendek serta momen merenung sang pemeran utama. Seperti dalam beberapa kutipan.

"Lail terbangun saat matahari menerobos tenda. Esok tidak ada didekatnya. Mungkin sedang menemani ibunya." (Hal 43)

"Apakah Lail jatuh cinta pada Esok? Usianya saat itu Sembilan belas tahun....... Kenapa dia selalu ingin bertemu Esok, tapi saat bersamaan dia takut meneleponnya?...... Dan sekarang, dia lebih baik berusaha memejamkan mata, memaksakan tidur, sudah larut malam." (Hal 206-207)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun