Potret DKI Jakarta diatas menjadi refleksi Indonesia seterusnya. Siapapun presiden-nya jika anasir-anasir pragmatisme dan konco-isme kental berkelindan ditengah-tengah dinamika Indonesia maka yang terjadi adalah memperkaya diri sendiri, kroni dan sistemik. Betapapun KPK diperkuat dan ditajuki sebagai superbody.
Embrio korupsi itu sejatinya mulai hadir saat caleg mulai mengeluarkan duit untuk kampanye, mahar sekian milyar untuk menjabat di eksekutif dan carut marutnya moralitas para pemegang palu keadilan.
****
"Untuk menjadi anggota DPR membutuhkan dana sebesar Rp3 miliar sampai Rp5 miliar. Itu membuat caleg saat menjadi DPR ingin mencari dana pengganti modal yang telah dikeluarkannya," tegas Ketua DPP Persatuan Pembangunan Pembangunan (PPP) M Sholeh Amin di Jakarta, Rabu (20/3).
Wah wah wah,.....
http://www.koran-sindo.com/node/310588
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H