Mohon tunggu...
imam subekti
imam subekti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alutsista TNI Harus Mendapatkan Perhatian agar Dapat Menjadi Penjaga Kedaulatan

3 Juli 2015   10:25 Diperbarui: 3 Juli 2015   13:54 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Agustus 2013
Pintu dari helikopter latih jatuh di wilayah pemukiman di Jakarta. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.

November 2013
Sebuah helikopter milik TNI AU jatuh di dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. 13 orang tewas dalam kejadian ini.

Maret 2015
Dua pesawat Angkatan Udara dari tim akrobatik Jupiter jatuh dalam sebuah sesi latihan pada pameran Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015, di Malaysia. Pilot dari kedua pesawat selamat dalam insiden ini.

April 2015
Sebuah pesawat jet tempur F-16 miliki TNI AU terbakar di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Kejadian berlangsung sesaat pesawat lepas landas.

30 Juni 2015
Pesawat Hercules  C-130 A-1310 Skud 32 jatuh dan terbakar sesaat setelah take off dari bandara Polonia, Medan karena mati mesin dan menabrak menara antena radio. Kejadian ini menewaskan seluruh awak dan penumpang pesawat sejumlah 122 orang.

            Rentetan kejadian kecelakaan pesawat militer milik TNI telah menewaskan banyak prajurit-prajurit berpotensi. Alutsista yang seharusnya menjadi alat bagi prajurit untuk menjalankan tugas menjaga negaranya, justru merenggut nyawa prajurit karena kecelakaan. Ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi TNI karena harus kehilangan prajurit-prajurit terbaiknya, bukan karena pertempuran, tetapi karena kecelakaan.

            Agenda untuk pemutakhiran alutsista TNI sudah diinisiasi sejak 2008. Kebijakan untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri pun sudah digulirkan. Namun pada kenyataannya, pembangunan alutsista TNI selalu terkendala masalah anggaran. Terlalu banyak kepentingan dari pihak-pihak di lembaga eksekutif maupun legislatif yang menentukan anggaran untuk pertahanan, juga kepentingan para elit militer di TNI itu sendiri yang mengakibatkan kondisi alutsista TNI seperti sekarang ini.

            Tragedi jatuhnya Pesawat Hercules  C-130 A-1310 Skud 32 telah menewaskan sejumlah 122 orang, termasuk sahabat kami Kapten Pnb Dandy Permana, SE., MM., dan menjadi sebuah  tragedi nasional di bulan Ramadhan. Semoga tragedi ini dapat membuka mata dan pikiran para pemangku kepentingan yang ada di lembaga legislatif maupun eksekutif, agar memberi perhatian khusus terhadap upaya pencegahan dan meningkatkan fokus kepada kondisi dan kelayakan alutsista pertahanan Indonesia untuk mewujudkan sistem pertahanan yang kuat dan disegani sekaligus memberi rasa aman bagi para personil yang mengawakinya.

imam s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun