lalu
tubuh berkeping-keping
sebagiannya itu melayang-layang diterbangkan kupu-kupu
dan sebagiannya lagi di sahut burung pipit ke selaksa angkasa
lalu
bagian tubuh yang lain mendapati kabar dari bagian tubuh yang lain dari televisi
juga dari koran
juga dari internet
juga dari handphone
juga dari kilau ribu mata binar
berwarna-warna kabar itu
tapi
bukan tentang anak-anak yang menyanyikan sore
bukan tentang bidadari yang dicuri selendangnya
bukan tentang putri di taman yang menanti pangeran berkuda putih
bukan tentang ramai panas meminta hujan
bukan tentang sang kekasih yang mengharap iba di palung kalbu kasihnya
bukan tentang rengek pinta sang birahi pada dingin
bukan tentang rerindu bulan pada gerhana
bukan tentang acuh langit pada bumi
bukan tentang kalah menang dalam arena tarung
bukan tentang itu
bukan
melainkan tentang angin yang menjinjing bulir-bulir air melewati pipa tenggorokan
sedemikiannya angin yang selalu membawa serta corak-corak cerita kedalam saraf
menuangkan berbagai referensi kedalam memori hayat
entah hingga ruah atau hanya setitik zarrah
namun setidaknya
hendaknya telah menjadi partikel-partikel bagian tubuh yang lain itu
hikayat ini hanyalah muqaddimah
akan terus berpuing-puing tak tehingga
sesampainya bagian tubuh yang lain itu kembali bersatu
menyatu bersama dengan suatu yang menjadikannya bagian per bagian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H