Mohon tunggu...
Bureg Sandeq
Bureg Sandeq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

... manusia gembira bernaluri imajinasi ... jagalah keamanan hati dan pikiran... ...jreeeeeeng...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serat Metamorimajinasi (Pupuh 1)

21 Oktober 2013   01:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lalu

tubuh berkeping-keping

sebagiannya itu melayang-layang diterbangkan kupu-kupu

dan sebagiannya lagi di sahut burung pipit ke selaksa angkasa

lalu

bagian tubuh yang lain mendapati kabar dari bagian tubuh yang lain dari televisi

juga dari koran

juga dari internet

juga dari handphone

juga dari kilau ribu mata binar

berwarna-warna kabar itu

tapi

bukan tentang anak-anak yang menyanyikan sore

bukan tentang bidadari yang dicuri selendangnya

bukan tentang putri di taman yang menanti pangeran berkuda putih

bukan tentang ramai panas meminta hujan

bukan tentang sang kekasih yang mengharap iba di palung kalbu kasihnya

bukan tentang rengek pinta sang birahi pada dingin

bukan tentang rerindu bulan pada gerhana

bukan tentang acuh langit pada bumi

bukan tentang kalah menang dalam arena tarung

bukan tentang itu

bukan

melainkan tentang angin yang menjinjing bulir-bulir air melewati pipa tenggorokan

sedemikiannya angin yang selalu membawa serta corak-corak cerita kedalam saraf

menuangkan berbagai referensi kedalam memori hayat

entah hingga ruah atau hanya setitik zarrah

namun setidaknya

hendaknya telah menjadi partikel-partikel bagian tubuh yang lain itu

hikayat ini hanyalah muqaddimah

akan terus berpuing-puing tak tehingga

sesampainya bagian tubuh yang lain itu kembali bersatu

menyatu bersama dengan suatu yang menjadikannya bagian per bagian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun