bukan
melainkan tentang angin yang menjinjing bulir-bulir air melewati pipa tenggorokan
sedemikiannya angin yang selalu membawa serta corak-corak cerita kedalam saraf
menuangkan berbagai referensi kedalam memori hayat
entah hingga ruah atau hanya setitik zarrah
namun setidaknya
hendaknya telah menjadi partikel-partikel bagian tubuh yang lain itu
hikayat ini hanyalah muqaddimah
akan terus berpuing-puing tak tehingga
sesampainya bagian tubuh yang lain itu kembali bersatu
menyatu bersama dengan suatu yang menjadikannya bagian per bagian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!