panggung yang selalu kalut
menjelajahi setiap jengkal urat syaraf
aku masih ingat sosok angin yang selalu mengantarkan puisi itu
selalu mengkilap sebanding tinggi dengan penunggangnya
sekian lama tak membatu di ujung gerbang terikat
karna saat ini mungkin tak ada file yang bisa diunggah
tapi desah ini bukan untuk mengkriminalisasi semangat yang diseduh matahari
sekedar ruwatan kecil sebelum para bidadari membuka pelangi
berikan saja segenap usulan yang merangkak dibawah agenda
katakan segera
biar kupilih kata mana yang sebaiknya menjadi titik setelah koma
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!