Mohon tunggu...
Bureg Sandeq
Bureg Sandeq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

... manusia gembira bernaluri imajinasi ... jagalah keamanan hati dan pikiran... ...jreeeeeeng...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rekat Tanpa Sesak Meski Terik

10 Maret 2012   20:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabe’

Tabe’ pole ricappa’na tabe’e

Ini hanya sekedar cerita biasa

Atau mungkin sangat biasa mendebu di daun telinga

Dan memang begitu sangat sederhana

Begitulah bila teryakini begitu

tapi tengok ke dalam sejauh raihnya naluri

Ini bukan sekedar perjalanan kupu-kupu

Yang tak pernah mau merontokkan tebal sayapnya

Ini kumpulan lampu-lampu raksasa  di tiap simpang ragu

Doa

Mimpi

Harap

Angan

Kehendak

Merumpun dalam wening

Aku

Bukan lahir dari rumah berbalut puisi-puisi yang bisa menegakkan hasrat

Tidak pula melompat dari punggung kuda-kuda patriot

Aku adalah percik air sungai negriku

Aku adalah pekat bising gemuruh gunungku

Aku adalah debur riuh gembira

Aku adalah pikiranku yang mencari berkas nafas sedulur bayu

Benar adanya benar seperti yang lalu angin katakan

Ini adalah cerita kerinduan

Namun

Ini bukan kerinduan bersoda yang diproduksi massal  bonus dari sinetron

Bukan

Bukan seperti itu yang terpunyai olehku

Ini adalah kerinduan yang senantiasa meracik dendam

Atau  layaknya sang kehendak kecil yang mulai mengerami atom

Agar semesta raya dalam dada mengguncang

Lalu jelmalah ia serupa pendapa

Dan kukultuskan balairung di tengah empat tiangnya

Dongang-dongang luttu iase’na

Pole ricappa’na linoe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun