yang tadinya tanzen klasse yang elegant berubah jadi kelas tarian erotis
gara2 ada oknum mahasiswa dari indo seperti gw, putri amalia izzati dan tsani fauziah rahmah,
yang satu anak UI yang satu anak ITB,
dan dua2 nya bernama berbau2 arab nan islamiah tapi jangan tertipu teman, dua2nya sangat tidak islami perilakunya LOL, contohnya riri yang membuat kelas tandingan dengan tarian erotis ala inul
dan anak2 jerman lainnya pada ngeces air liurnya ngeliat segerombolan cewe2 asia gak tau malu nari2 goyang dombret ala inul diiringi musik samba
Gw melow, Anja juga melow, karena teman kami tercinta tidak ada disini, di ilmenau, di jerman sini, di kelas ini, di universitas ini, berulang kali gw dan anja menyayangkan ketidakhadiranmu disni bersama kita.
Dan wahai teman tercinta, kita disini di tempat ini bukan Urlaub machen, bukan Ferien, bukan Einkaufen seperti yang sering dilakukan anggota dewan yang lo bilang lucky bastard itu. Kita disini bukan liburan ke eropa, bukan jalan2 shopping.
Kita, anja, gw dan lo, seharusnya lo disini bersama gw
Lernen, mengasah otak kita, mengukur kemampuan kita dan membandingkan kemampuan otak kita dengan mahasiswa2 jerman itu, dengan mahasiswa2 dari amrik, china, japan, korea, belanda, afrika.
Dan gw melow, gw sedih karena gw pengen banget lo disni, merasakan semua yang gw rasakan, melihat apa yg gw lihat, mendengar apa yang gw dengar, mencium udara dingin yg gw hirup yg menusuk minus 10 derajat kalo lagi hujan tengah malam di daerah pegunungan sini.
gw melow karena gw mempertanyakan takdir yang memisahkan lo dan gw.