'Are we ready for this' itu kaya lagu favorit lo yang lo puter berulang-ulang, lama2 jadi mantra lo tiap lo mau pergi tidur or aufstehen (bangun pagi),
Terkadang waktu dengan cepat menghisap kita seperti pasir hisap berbahaya yang kau temui di pusaran dalam air laut. Segala peristiwa yang hadir dalam hidupmu seperti meteor yang  melesat datang menghampirimu dengan kecepatan ribuan tahun cahaya, siap gak siap, dia yang bernama takdir dengan sigap menangkapmu, menghajarmu habis2an sampai kamu tidak memiliki lagi energi untuk menanyakan : ẃhy, warum, mengapa?
Are we ready for this? sekalipun aku dan kamu, lo-gw endlich (bahasa alay nya lo gw end habis sudah)
sekalipun gw ingin teriak no im not, tidak, aku tidak siap untuk ini, aku butuh waktu untuk bernapas sejenak, mundur dari ribuan langkah yang sudah  ditempuh. schade, my liebe freundin, no you can not.  Takdir tidak akan peduli apakah kau siap atau tidak, seperti meteor yang menghantammu telak, takdir yang bisa menimbulkan euforia atau inferno. Dalam kasusku takdir cinta & kematian orang2 tersayang memberiku rasa inferno yang menakutkan.
(Editor)
Tiba-tiba semua ngerewind kembali, ke selasar Gedung Fisip UI Depok, waktu kita bikin proposal mau ke Jerman dan numpang wifi gratisan, 2009. Since that day, kita ngebulshit that we would pee in the morning in SG, meeting in German, and lunch in Paris.
We've been through different ways since that year ya, Depok - Jogja - Krakatau - Lombok - Pulau Jawa - Pulau Bali - Sulawesi - Kalimantan - Vietnam - Jakarta. Paolo Coelho - Dewi Lestari - Sufi - Buddhism - Marxism -Andrea Hirata - Capitalism - Socialism. This kind of leaving-feeling different than the trips we ever made before.
(Gw) 9 Mei 2009
Gw dan Anja lagi melow, ini hari sonntag, am Wochenende (weekend) di Ilmenau, para mahasiswa jerman itu sedang mempersiapkan pesta penyambutan  'get to know ya' untuk mahasiswa asing dari seluruh dunia yang sedang berkumpul di ballroom dancing.
Dan sore itu kami ada Tanzen klasse yang dipandu oleh seorang pria jerman gay yang makhir berputar2 seperti gasing mengajarkan teknik tarian samba dari brazil, lalu tango, lalu waltz... yang sayangnya ditanggapi dengan semangat 45 oleh mahasiswa2 dari indonesia dengan menari goyang gergaji ala inul daratista...jadi intinya..percuma aja ini mahasiswa indo diajari teknik tari tango, weil ujung2 nya tetep nari goyang dombret...tarik mang...
kenapa gw dan anja melow ditengah hiruk pikuk kelas tarian-