Mohon tunggu...
InsideIma
InsideIma Mohon Tunggu... -

Cats lover, Movie freak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pria Jerman Pertamaku

11 Juni 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:12 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog batin seorang gadis dengan Malaikat Pelindungnya:

MP : Jangan jatuh cinta padanya...kau tau serangan luka itu menyakitkan...
I : sudah terlanjur...seperti adam yang sudah terlanjur memakan buah kuldi, jika memang harus turun dari surga maka itulah takdirku... apa yang bisa kuperbuat ini memang rencana Nya...

MP : ya memang benar ini rencana Nya kalian dipertemukan untuk tujuan tertentu tapi tidak untuk ini..tidak untuk cinta...
I : aku tau kau begini untuk menyelamatkan hatiku..menyelamatkan jiwaku..tapi sudah terlambat... aku jatuh cinta..kau tau kenapa dikatakan "jatuh"? karena rasanya seperti jatuh melesat ke bawah ke jurang atau terbang bebas dari parasut dari ketinggian ribuan kilometer dan kau tak bisa menahan kejatuhan ini...

MP : ya kau makhluk yang berakal yang tidak menggunakan akal rasionalitasmu, kau tau setelah jatuh maka akan sakit rasanya.. kau akan hancur...
I : bagaimana kau tau apa arti cinta? kau tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada makhluk! kau adalah malaikat yang hanya tau bertasbih kepada tuhan! kau tidak tau rasanya jatuh cinta!

MP : kau salah wahai anak cucu adam! aku memang malaikat pelindungmu, yang bertugas menjaga hati dan jiwamu agar tidak hancur dan kosong dan hampa karena serangan luka dunia ini...aku tau rasanya jatuh cinta..aku jatuh cinta kepada Tuhan kita yang satu...
I : tapi jatuh cinta kepada Tuhan berbeda dengan jatuh cinta kepada makhluk...

MP : Dia yang membuat perasaan itu tumbuh darimu, cinta kepada makhluk adalah bentuk cinta kepada Tuhan..
I : Jika memang demikian adanya, kenapa kau menghalangiku untuk mencintai pria jerman itu?

MP : karena aku tau kalian tidak akan bisa bersama, dan cinta yang kau kira selamannya itu hanya sesaat, bedakanlah cinta dan napsu wahai cucu adam...
I : tidak..ini bukan napsu sesaat, bukan hasrat semata..aku mencintainya..mencintai seluruh rentang kehidupannya..aku juga tidak mengerti kenapa jangan tanya aku, tanyalah Tuhanmu..Tuhanku..

MP :... yang mengetahui permulaan akan mengetahui akhir...kau sudah tahu rahasia itu.. Ingatlah!! Tuhan sudah membuka perlahan-lahan Tabir Rahasia Penciptaan Alam Semesta dan Dirimu  ini kepadamu..kau belajar mengetahuinya dan memahaminya..ingatlah karunia dari Tuhanmu itu!
I : aku merasa lemah...aku merasa tidak sanggup berjalan di jalan ini...

MP : berjuanglah wahai anak adam! jangan kotori jiwamu pada cinta pria jerman itu yang akan menerbangkanmu pada angin kesia-siaan...dia adalah fana...cinta kalian adalah fana..
I : lalu biarlah aku menikmati kefanaan ini sebelum lenyap, dan biarlah keabadian hanya milikNYa dan bukan milikku..aku telah pasrah

MP : aku tidak mengerti jalan pikiran manusia!
I : kau tidak akan pernah mengerti karena kau malaikat, dan yang mengerti diri ini hanyalah Dia si pencipta kita, dan yang mengerti hasrat cinta ini adalah Dia pula...

MP : ... aku hanya tidak mau melihatmu terluka lebih dalam... aku hanya menuntunmu pada takdirmu yang besar yang sudah dipersiapkan Tuhanmu sejak kamu masih dalam kandungan rahim ibumu, sejak kau kecil lalu kau dewasa...dan telah tiba saatnya untuk menjemput karunia besar Tuhanmu..dan jangan mengelak dari takdir wahai anak adam...takdirmu besar, dunia sedang mengejarmu dibelakang dan kau menangisi pria jerman itu dengan hasrat cintamu yang penuh dengan kesia-siaan...tidak kah kau akan menyesal nantinya...
I : ajarilah aku..ajarilah aku dengan karunia itu, memahami yang tak bisa dipahami, menyelam samudera cinta Nya, jalan ini sungguh menyakitkan..

MP : hanya kau yang bisa membuka karunia itu, kau bisa melihat masa depanmu sendiri, kau yang telah belajar memahami arti permulaan yang akan menghubungkanmu pada akhir kehidupanmu didunia ini dan jenjang kehidupan selanjutnya..belajarlah wahai yang diberikan kelebihan! bersyukurlah dan jalanilah takdirmu yang besar, bersujudlah kepada Nya, mintalah Dia membukakan pemahamanmu akan Dia, Cintailah Dia, dan hapuslah data palsu dari iblis yang menggodamu...
I : rasanya aku tak sanggup...aku terlalu lemah dan bodoh..

MP : kuatkanlah jiwamu...persiapkanlah takdirmu...
I : tapi cinta ini telah menguras habis energiku...

MP : mengapa kau mencintai pria jerman itu?
I : aku mencintai kehidupannya...kehidupannya yang membentang dari eropa hingga asia, penjelajahannya di afganistan, timor leste, papua, aceh, asia tenggara...segala petualangannya..
kau tahu dia seperti cermin diriku..aku menemukan diriku lewat matanya yang hijau zamrud itu, aku bisa menyelam dalam tatapan matanya dan aku menemukan duniaku, kepingan hidupku! kau tahu itu wahai malaikat yang dirahmati Tuhan!!!

MP : ya aku bisa mengerti, tapi ingatlah Tuhan yang mempertemukan kalian dengan maksud rahasiaNya, demi langit yang didirikanNYa tanpa Tiang dan bumi yang dibentangkanNYa seluas hamparan benua!! pria jerman itu telah beristri! kau tak bisa memilikinya, dan cintamu adalah terlarang!
I : begitu juga dengan buah kuldi..

MP: ya begitu juga dengan buah kuldi, dan lihat apa yang terjadi pada adam! dia diturunkan oleh Tuhanmu dari surga !
I : itu sudah skenarioNya sudah direncanakanNya..tak ada yang bisa mengelak dari imajinasiNya

I : Tuhan menciptakan Adam dalam ImajinasiNya sendiri! dan Dia menciptakanku dan pria jerman itu dalam imajinasiNya sendiri!
MP : kau yang terbuat dari lempengan tanah liat bumi memang keras kepala!

I : maafkan aku..
MP : memohon ampunlah kepada Tuhanmu, jangan kepada ku..aku bukan siapa2, hanya penjagamu

I : aku mencintai pria jerman itu karena sifat humanisnya, dia lewat hidupnya aku belajar tentang dunia, aku belajar tentang afghan, belajar tentang penciptaKu, belajar mencintai alam kalimantanku yang indah, papua yang seperti surga dunia, mata hijaunya adalah jendela hatiku..
MP : kau terbuai rayuan nya, ingatlah ketika iblis merayu adam untuk memakan buah khuldi

I : itu bukan rayuan, hidupnya bukanlah sebuah rayuan, dia bahkan tidak pandai merayu dan berkata-kata, kami berdialog dengan hati dan bukan dengan kata2, untuk apa kata2 jika hati kami saling merindukan dan berpaut satu? Dia dan kehidupannya berputar-putar di sekelilingku...
MP : aku tau pria jerman itu terlihat hebat dimatamu, dia memang hebat, dia melakukan banyak hal, seorang aktivis lingkungan, seorang yang mencintai samudera pacifik dan menjadi penyelam hebat, dia berenang bersama lumba-lumba, membelaimu dengan kehidupannya yang hebat, seorang pejuang kemanusiaan, bekerja untuk pemerintah jerman dan United Nations, ASEAN, jurnalis perang yang handal, dia telah melewati dan melihat bentuk penderitaan dan kematian di afghan dan timor leste, dia telah kenyang melihat dunia ini...

I : ya kau benar
MP : dan kau tergila-gila pada hidupnya, dan bermimpi untuk keliling dunia seperti dirinya, kau jatuh cinta pada rentang kehidupannya...

I : ya kau benar..
MP : terpujilah Tuhanmu yang telah memberangkatkan kau ke jerman 2 kali, menjelajah benua eropa dan mempertemukan kalian denga keunikan jalan Nya...dia telah beristri dan kalian saling mencintai, kemanakah takdir akan membawa kalian?

MP : ingatlah bahwa Tuhan telah memberikan karunia Nya yang besar kepadamu, dan persiapkanlah dirimu untuk takdirNya yang lain, kau akan menyerap kehidupan pria jerman itu dalam setiap hembusan napasmu, kau akan lebih hebat darinya kelak, kau juga akan menjelajahi benua demi benua, menghadapi rintangan hidup, berjuang menuju puncak, dikelilingi para pembesar khalifah dari negara di tiap-tiap benua, kau akan terseret dalam pusaran takdirNya, PBB, ASEAN, UNDP, berbagai lembaga internasional dan tokoh penting akan kau hadapi dan kau akan jadi salah satu dari mereka, berbahagialah dan bertasbihlah kepada Tuhanmu, kau akan mencapai apa yang kau inginkan, karir internasional seperti milik peria jerman itu kelak akan menjadi milikmu, itulah akhirmu...

Die liebe ist stark wie der tod,
hart wie die holle.
Der tod scneidet die seele vom leibe,
Die liebe aber scheidet all dinge von der seele

(Meister Eckhart)

Cinta itu sekuat kematian,
sekeras neraka.
Kematian memisahkan jiwa dari raga,
tapi cinta memisahkan segalanya dari jiwa.


(Meister Eckhart, pakar mistik Jerman)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun