Mohon tunggu...
InsideIma
InsideIma Mohon Tunggu... -

Cats lover, Movie freak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pria Jerman Pertamaku

11 Juni 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:12 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MP : hanya kau yang bisa membuka karunia itu, kau bisa melihat masa depanmu sendiri, kau yang telah belajar memahami arti permulaan yang akan menghubungkanmu pada akhir kehidupanmu didunia ini dan jenjang kehidupan selanjutnya..belajarlah wahai yang diberikan kelebihan! bersyukurlah dan jalanilah takdirmu yang besar, bersujudlah kepada Nya, mintalah Dia membukakan pemahamanmu akan Dia, Cintailah Dia, dan hapuslah data palsu dari iblis yang menggodamu...
I : rasanya aku tak sanggup...aku terlalu lemah dan bodoh..

MP : kuatkanlah jiwamu...persiapkanlah takdirmu...
I : tapi cinta ini telah menguras habis energiku...

MP : mengapa kau mencintai pria jerman itu?
I : aku mencintai kehidupannya...kehidupannya yang membentang dari eropa hingga asia, penjelajahannya di afganistan, timor leste, papua, aceh, asia tenggara...segala petualangannya..
kau tahu dia seperti cermin diriku..aku menemukan diriku lewat matanya yang hijau zamrud itu, aku bisa menyelam dalam tatapan matanya dan aku menemukan duniaku, kepingan hidupku! kau tahu itu wahai malaikat yang dirahmati Tuhan!!!

MP : ya aku bisa mengerti, tapi ingatlah Tuhan yang mempertemukan kalian dengan maksud rahasiaNya, demi langit yang didirikanNYa tanpa Tiang dan bumi yang dibentangkanNYa seluas hamparan benua!! pria jerman itu telah beristri! kau tak bisa memilikinya, dan cintamu adalah terlarang!
I : begitu juga dengan buah kuldi..

MP: ya begitu juga dengan buah kuldi, dan lihat apa yang terjadi pada adam! dia diturunkan oleh Tuhanmu dari surga !
I : itu sudah skenarioNya sudah direncanakanNya..tak ada yang bisa mengelak dari imajinasiNya

I : Tuhan menciptakan Adam dalam ImajinasiNya sendiri! dan Dia menciptakanku dan pria jerman itu dalam imajinasiNya sendiri!
MP : kau yang terbuat dari lempengan tanah liat bumi memang keras kepala!

I : maafkan aku..
MP : memohon ampunlah kepada Tuhanmu, jangan kepada ku..aku bukan siapa2, hanya penjagamu

I : aku mencintai pria jerman itu karena sifat humanisnya, dia lewat hidupnya aku belajar tentang dunia, aku belajar tentang afghan, belajar tentang penciptaKu, belajar mencintai alam kalimantanku yang indah, papua yang seperti surga dunia, mata hijaunya adalah jendela hatiku..
MP : kau terbuai rayuan nya, ingatlah ketika iblis merayu adam untuk memakan buah khuldi

I : itu bukan rayuan, hidupnya bukanlah sebuah rayuan, dia bahkan tidak pandai merayu dan berkata-kata, kami berdialog dengan hati dan bukan dengan kata2, untuk apa kata2 jika hati kami saling merindukan dan berpaut satu? Dia dan kehidupannya berputar-putar di sekelilingku...
MP : aku tau pria jerman itu terlihat hebat dimatamu, dia memang hebat, dia melakukan banyak hal, seorang aktivis lingkungan, seorang yang mencintai samudera pacifik dan menjadi penyelam hebat, dia berenang bersama lumba-lumba, membelaimu dengan kehidupannya yang hebat, seorang pejuang kemanusiaan, bekerja untuk pemerintah jerman dan United Nations, ASEAN, jurnalis perang yang handal, dia telah melewati dan melihat bentuk penderitaan dan kematian di afghan dan timor leste, dia telah kenyang melihat dunia ini...

I : ya kau benar
MP : dan kau tergila-gila pada hidupnya, dan bermimpi untuk keliling dunia seperti dirinya, kau jatuh cinta pada rentang kehidupannya...

I : ya kau benar..
MP : terpujilah Tuhanmu yang telah memberangkatkan kau ke jerman 2 kali, menjelajah benua eropa dan mempertemukan kalian denga keunikan jalan Nya...dia telah beristri dan kalian saling mencintai, kemanakah takdir akan membawa kalian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun