Mohon tunggu...
Ayyub Anshari S
Ayyub Anshari S Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Ma Chung Malang

Dosen di prodi DKV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Inklusif untuk Pendidikan Seni di Area Rural: Inovasi dalam Pembelajaran di Sekolah Berteknologi Rendah

10 September 2024   15:07 Diperbarui: 10 September 2024   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain inklusif tidak hanya berfokus pada siswa sebagai pengguna akhir, tetapi juga melibatkan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, tim peneliti juga bekerja sama dengan para guru di SDN Bandung untuk merancang dan mengimplementasikan media pembelajaran berbasis permainan. Para guru dilatih untuk menggunakan permainan tersebut di kelas dan diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam proses desain.

Melalui sesi pelatihan dan lokakarya, guru-guru belajar tentang konsep pembelajaran berbasis permainan dan bagaimana cara mengintegrasikannya dalam mata pelajaran yang mereka ajarkan. Umpan balik dari para guru sangat penting dalam menyempurnakan desain permainan, agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa di sekolah mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar guru merasa pembelajaran berbasis permainan membantu meningkatkan partisipasi siswa dan membuat proses belajar lebih menyenangkan.

Implementasi dan Evaluasi

Setelah media pembelajaran dikembangkan, tim peneliti melakukan uji coba di lapangan dengan melibatkan siswa di SDN Bandung. Siswa diajak untuk bermain permainan edukatif yang telah dirancang dan memberikan umpan balik mereka. Hasilnya sangat positif; siswa menunjukkan minat yang tinggi dan lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, permainan ini juga membantu meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang sulit dipahami melalui metode pengajaran tradisional.

Evaluasi dari uji coba ini menunjukkan bahwa permainan berbasis desain inklusif dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di area rural. Meski tanpa fasilitas teknologi tinggi, media pembelajaran yang sederhana namun dirancang dengan baik dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi siswa dan guru.

sumber: pribadi
sumber: pribadi

Desain Inklusif untuk Masa Depan Pendidikan di Area Rural

Keberhasilan pengembangan media pembelajaran inklusif di Tulungagung menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki potensi besar untuk diterapkan di sekolah-sekolah lain di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Desain inklusif tidak hanya menciptakan media pembelajaran yang ramah pengguna, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ke depannya, tim peneliti berencana untuk memperluas penerapan desain inklusif ini ke sekolah-sekolah lain di Jawa Timur dan daerah lainnya. Selain itu, mereka juga berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk mengembangkan lebih banyak media pembelajaran berbasis permainan yang dapat diakses oleh semua kalangan.

Penelitian ini memberikan harapan baru bagi sekolah-sekolah di area rural yang selama ini tertinggal dalam hal akses teknologi. Dengan desain inklusif, setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, tanpa harus terbatas oleh kondisi geografis atau ekonomi mereka.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun