Mohon tunggu...
Ayyub Anshari S
Ayyub Anshari S Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Ma Chung Malang

Dosen di prodi DKV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Inklusif untuk Pendidikan Seni di Area Rural: Inovasi dalam Pembelajaran di Sekolah Berteknologi Rendah

10 September 2024   15:07 Diperbarui: 10 September 2024   15:08 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Namun, akses terhadap teknologi ini belum merata, terutama di daerah pelosok. Sekolah-sekolah di area rural, seperti di pelosok desa di Tulungagung, sering kali menghadapi tantangan dalam memperoleh fasilitas dan infrastruktur pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, penelitian mengenai desain inklusif untuk area rural menjadi sangat penting, terutama dalam menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan keterbatasan teknologi di daerah tersebut.

Penelitian yang dilakukan di tiga sekolah di SDN Bandung, Tulungagung, menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di daerah terpencil menghadapi berbagai kendala, terutama terkait infrastruktur teknologi yang kurang memadai. Di sekolah-sekolah ini, akses internet terbatas, tidak adanya laboratorium komputer, dan kurangnya fasilitas perpustakaan menyebabkan siswa kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar tambahan yang memadai. Dalam situasi ini, pembelajaran menjadi sangat bergantung pada media dan metode tradisional yang mungkin tidak sepenuhnya efektif untuk menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21. Berdasarkan temuan ini, muncul kebutuhan mendesak untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat diakses oleh siswa di area rural tanpa bergantung pada teknologi canggih. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui desain inklusif.

Apa Itu Desain Inklusif?

Desain inklusif adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan produk atau layanan yang dapat diakses oleh semua orang, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Dalam konteks pendidikan, desain inklusif memastikan bahwa setiap siswa, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dengan keterbatasan fasilitas, dapat memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas. Pendekatan ini memperhatikan berbagai aspek seperti aksesibilitas, keterbatasan ekonomi, budaya, dan situasi geografis. Di sekolah-sekolah berteknologi rendah, desain inklusif dapat membantu menciptakan media pembelajaran yang sederhana namun efektif untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

Pengembangan Media Pembelajaran Inklusif di Tulungagung

Dalam penelitian ini, tim peneliti dari Universitas Negeri Malang mengembangkan media pembelajaran berbasis permainan untuk siswa di SDN Bandung, Tulungagung. Permainan dipilih sebagai media pembelajaran karena sifatnya yang interaktif dan dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi. Selain itu, permainan tidak memerlukan fasilitas teknologi tinggi, sehingga cocok diterapkan di sekolah-sekolah berteknologi rendah.

Proses pengembangan media pembelajaran ini melibatkan berbagai tahap, dimulai dari pemahaman konteks area rural, eksplorasi kebutuhan siswa, hingga pengembangan prototipe dan uji coba di lapangan. Dalam tahapan awal, tim peneliti mengidentifikasi kebutuhan spesifik siswa di SDN Bandung, termasuk keterbatasan akses mereka terhadap sumber belajar digital. Berdasarkan analisis ini, tim merancang permainan edukatif yang sederhana namun tetap menantang dan mendidik.

sumber: pribadi
sumber: pribadi

Permainan yang dikembangkan ini dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dasar dalam pelajaran sekolah, seperti matematika, sains, dan kesadaran lingkungan. Salah satu permainan yang dikembangkan menggunakan konsep daur ulang, di mana siswa diajak untuk mengenali berbagai jenis sampah dan cara mengelolanya. Permainan ini tidak hanya mengajarkan pelajaran akademik, tetapi juga membantu siswa memahami pentingnya menjaga lingkungan.

Kolaborasi dengan Guru dan Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun