Kejujuran
Tidak hanya mengatakan yang sebenarnya, tetapi bersiap untuk memberikan informasi lengkap yang dapat diandalkan orang lain sepenuhnya.
Saling Menghormati
Memperlakukan orang lain dengan bermartabat dan mengadopsi sikap professional.
Pemberdayaan
Memastikan bahwa mereka yang dipercayakan dengan tanggung jawab memiliki wewenang untuk melaksanakan tugas yang diperlukan untuk memenuhi tugas mereka.
Akuntabilitas
Mengambil tanggung jawab penuh atas hasil pekerjaan kita, termasuk pekerjaan yang dilakukan atas nama kita oleh orang lain.
Karena jumlah interaksi manusia dalam bisnis tidak terbatas, maka akuntan profesional akan dihadapkan dengan konflik kepentingan dan dilema etika yang harus diatasi.
Konflik kepentingan muncul dari berbagai sumber. Anggota organisasi tidak boleh menerima keterlibatan di mana konflik tersebut muncul, atau bahkan di mana ada kemungkinan konflik tersebut muncul. Anggota harus mengevaluasi ancaman yang timbul dari konflik dan menerapkan perlindungan yang relevan terhadap ancaman yang terjadi. Jika ragu, akuntan harus mengungkapkan konflik kepada pihak terkait.
Dilema etis muncul ketika akuntan harus mempertimbangkan dua atau lebih kewajiban etis yang tampaknya tidak sesuai. Contohnya seorang akuntan menganggap bahwa kebijakan atasan tidak etis dan mungkin sulit untuk mendamaikan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai organisasi. Dalam mengatasi dilema etika, ketika dihadapkan dengan konflik etika, pengambil keputusan harus mempertimbangkan:
- Fakta-fakta situasi.
- Prinsip-prinsip etika yang terlibat.
- Prinsip-prinsip dasar terkait.
- Prosedur internal yang relevan.
- Tindakan alternative.
- Konsekuensi dari setiap tindakan alternatif.