Selanjutnya, dalam pertemuan darurat Kongres Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy, Presiden Amerika Serikat yang memiliki pandangan jauh ke depan saat itu, memberi usulan untuk menyelamatkan wajah Amerika Serikat dengan sebuah ide dan rencana ambisius, yaitu misi untuk mendaratkan manusia di bulan sebelum akhir 60-an.
Itu diutarakannya dalam pidatonya yang terkenal: "John F. Kennedy : Moon Speech --- Rice Stadium", di Rice University, Houston, Texas, Amerika Serikat. Antusiasnya menggema hingga kini dalam slogan di situs web simpatisannya, JFK50: Celebrate the past to awaken the future (Merayakan Masa Lalu untuk Membangunkan Masa Depan).
Rencana itu ditindaklanjuti dengan diresmikannya Proyek Apollo sebagai titik awal perlombaan antariksa kedua negara. Proyek umat manusia bernilai hampir 25,4 miliar dolar [1] untuk membulankan manusia itu merupakan sebuah kebanggaan bagi yang terlibat di dalamnya.
Poster bulan berukuran raksasa ditempel di dinding ruangan NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional --- Amerika Serikat, seolah-olah berusaha mengingatkan setiap orang yang melihatnya tentang tujuan besar yang ingin mereka capai.
Proyek itu bisa dianggap sebagai Proyek Manhattan ke-2 Amerika Serikat, yang sebelumnya telah melahirkan bom atom pertama di dunia untuk menyudahi Perang Dunia II. Kerjasama di antara pekerjanya benar-benar terkoordinasi, bagian-bagian wahana antariksanya dikerjakan di beberapa negara bagian secara terpisah.
Di tengah krisis ekonomi dan sosial yang melanda negara Paman Sam beberapa tahun terakhir ini, peristiwa bersejarah itulah yang diingatkan kembali oleh Barack Obama, presiden ke-44 Amerika Serikat, dalam sebuah pidatonya sebagai: Peristiwa Bersejarah Sputnik.
Ia berusaha meyakinkan rakyat Amerika Serikat mengenai betapa besar dan tangguhnya bangsa mereka dalam menghadapi setiap tantangan zaman. Keberhasilan misi tersebut pada masa lalu merupakan pencapaian besar rakyat Amerika Serikat, bahwa dengan keyakinan dan usaha keras sebuah impian bisa terwujud dan setiap masalah bisa terlewati.
Kesadaran Lintas Generasi
Berdasarkan uraian di atas, ada sisi positif bangsa Amerika yang kita dapat nilai, bahwa Amerika Serikat merupakan sebuah bangsa yang dikaruniai daya ingatan tinggi terhadap masa lalu karena pencapaian-pencapaian mereka selama ini selalu melibatkan lintas generasi. Mereka berpikir bukan hanya untuk satu generasi saat ini namun untuk seluruh generasi umat manusia ke depan.
Setiap generasi memegang tongkat estafet yang meneruskan setiap kemajuan yang telah dicapai ke generasi berikutnya. Alih-alih menciptakan atau memulai kembali penelitian yang sama di setiap generasi atau dalam istilah bahasa Inggris-nya: reinvented the wheel, para pekerja dan ilmuwan di sana berusaha memperbaiki kualitas hidup manusia dan lingkungannya ke depan dengan pendekatan cara yang baru, berbeda, dan lebih baik.
Penutup