Mohon tunggu...
I Made Ariana
I Made Ariana Mohon Tunggu... Programmer - -

https://ariana.web.ugm.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Para Penjelajah Bulan: Merayakan Masa Lalu untuk Membangunkan Masa Depan

1 September 2023   01:13 Diperbarui: 1 September 2023   02:34 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Astronot Neil Armstrong pada misi Apollo 11 (1969) di permukaan bulan. Foto diambil oleh rekannya, Buzz Aldrin. Sumber: NASA

"Tetapi Kapten, .. kita akan pergi ke bulan, itu seperti impian menjadi kenyataan!" --- Tintin berbicara pada Kapten Haddock, dalam Explorers on the Moon (1953).

Pengantar

Cerita petualangan Tintin, seorang wartawan Belgia, dalam sebuah judul petualangannya: Explorers on the Moon (Para Penjelajah Bulan), seolah-olah meramalkan tentang para astronot yang akan mendarat di bulan. Kisah tersebut dipublikasikan oleh Hergé pada 1953. Hanya 16 tahun berselang, pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan, tepat 54 tahun lalu.

Pada saat itu, era 60-an setelah Perang Dunia II berakhir, terjadi Perang Dingin (Cold War) antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang dipicu oleh perbedaan ideologi kedua negara, yaitu antara liberalisme-kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Penguasaan pengetahuan dan teknologi nuklir yang berimbang di kedua negara dianggap tidak mampu menunjukkan bahwa ideologi yang satu lebih unggul dibanding lainnya.

Hal tersebut membawa pesan bahwa harus ada sesuatu yang bisa digunakan untuk bersaing dan menang. Entah mengapa yang terpikir oleh kedua negara tersebut adalah mendaratkan manusia di bulan sedangkan pada masa itu teknologi roket yang diharapkan bisa membawa manusia ke bulan masih berada dalam tahap pengembangan awal.

Seperti diketahui, untuk mengirim manusia ke bulan diperlukan teknologi tinggi melibatkan penelitian-penelitian ilmiah intensif dalam banyak aspek terkait wahana antariksa dan manusia itu sendiri sebagai operatornya. Selain kemampuan ilmiah, diperlukan pula kemampuan pengelolaan sumber daya dengan menggunakan pengetahuan manajemen proyek terkini yang telah dikuasai sebagai pijakannya.

Tentulah negara yang mampu mewujudkan impian tersebut secara de facto akan dianggap paling unggul karena melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan negara saingannya.

Peristiwa Bersejarah Sputnik

Pada 12 April 1961, Uni Soviet mengorbitkan manusia pertama di atas permukaan Bumi, Yuri Alekseyevich Gagarin, menggunakan wahana antariksa Vostok. Peristiwa tersebut membuat panik Amerika Serikat karena merasa kecolongan untuk kali kedua setelah sebelumnya, pada 4 Oktober 1957, Uni Soviet telah berhasil meluncurkan Sputnik, sebuah satelit buatan pertama di dunia.

Kepanikan Amerika Serikat bukan hanya karena Uni Soviet bisa mengirim benda bulat tersebut ke orbit namun juga dikhawatirkan Uni Soviet berpotensi besar meletakkan hulu ledak nuklir di dalamnya yang nantinya bisa dijatuhkan di mana saja di wilayah Amerika Serikat.

Selanjutnya, dalam pertemuan darurat Kongres Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy, Presiden Amerika Serikat yang memiliki pandangan jauh ke depan saat itu, memberi usulan untuk menyelamatkan wajah Amerika Serikat dengan sebuah ide dan rencana ambisius, yaitu misi untuk mendaratkan manusia di bulan sebelum akhir 60-an.

Itu diutarakannya dalam pidatonya yang terkenal: "John F. Kennedy : Moon Speech --- Rice Stadium", di Rice University, Houston, Texas, Amerika Serikat. Antusiasnya menggema hingga kini dalam slogan di situs web simpatisannya, JFK50: Celebrate the past to awaken the future (Merayakan Masa Lalu untuk Membangunkan Masa Depan).

Rencana itu ditindaklanjuti dengan diresmikannya Proyek Apollo sebagai titik awal perlombaan antariksa kedua negara. Proyek umat manusia bernilai hampir 25,4 miliar dolar [1] untuk membulankan manusia itu merupakan sebuah kebanggaan bagi yang terlibat di dalamnya.

Poster bulan berukuran raksasa ditempel di dinding ruangan NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional --- Amerika Serikat, seolah-olah berusaha mengingatkan setiap orang yang melihatnya tentang tujuan besar yang ingin mereka capai.

Proyek itu bisa dianggap sebagai Proyek Manhattan ke-2 Amerika Serikat, yang sebelumnya telah melahirkan bom atom pertama di dunia untuk menyudahi Perang Dunia II. Kerjasama di antara pekerjanya benar-benar terkoordinasi, bagian-bagian wahana antariksanya dikerjakan di beberapa negara bagian secara terpisah.

Di tengah krisis ekonomi dan sosial yang melanda negara Paman Sam beberapa tahun terakhir ini, peristiwa bersejarah itulah yang diingatkan kembali oleh Barack Obama, presiden ke-44 Amerika Serikat, dalam sebuah pidatonya sebagai: Peristiwa Bersejarah Sputnik.

Ia berusaha meyakinkan rakyat Amerika Serikat mengenai betapa besar dan tangguhnya bangsa mereka dalam menghadapi setiap tantangan zaman. Keberhasilan misi tersebut pada masa lalu merupakan pencapaian besar rakyat Amerika Serikat, bahwa dengan keyakinan dan usaha keras sebuah impian bisa terwujud dan setiap masalah bisa terlewati.

Kesadaran Lintas Generasi

Berdasarkan uraian di atas, ada sisi positif bangsa Amerika yang kita dapat nilai, bahwa Amerika Serikat merupakan sebuah bangsa yang dikaruniai daya ingatan tinggi terhadap masa lalu karena pencapaian-pencapaian mereka selama ini selalu melibatkan lintas generasi. Mereka berpikir bukan hanya untuk satu generasi saat ini namun untuk seluruh generasi umat manusia ke depan.

Setiap generasi memegang tongkat estafet yang meneruskan setiap kemajuan yang telah dicapai ke generasi berikutnya. Alih-alih menciptakan atau memulai kembali penelitian yang sama di setiap generasi atau dalam istilah bahasa Inggris-nya: reinvented the wheel, para pekerja dan ilmuwan di sana berusaha memperbaiki kualitas hidup manusia dan lingkungannya ke depan dengan pendekatan cara yang baru, berbeda, dan lebih baik.

Penutup

Hari ini, pada 2 bulan yang lalu, manusia diingatkan kembali pada sebuah peristiwa penting, bahwa masa lalu perlu dirayakan kembali untuk membangunkan masa depan! Seperti halnya Hergé, dengan imajinasinya, kita semua juga punya impian tentang hari esok, dan itulah yang memberikan kita semangat untuk berkarya setiap hari sesuai dengan ketertarikan kita. Menjalani ketertarikan pribadi adalah sumber keriangan jiwa dan dari sanalah banyak hal-hal besar dan bermanfaat di dunia ini terjadi.

PUSTAKA

  1. Wikipedia (2011). Budget of NASA. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Budget_of_NASA

--- Catatan I Made Ariana (Denpasar, 2 Juli 2011).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun