Mohon tunggu...
Muhammad Imaduddin Siddiq
Muhammad Imaduddin Siddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa | Aktivis GEMA Pembebasan Purwokerto| Peneliti di Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi, antara Konsep dan Realita [Bagian 2]

8 Mei 2016   17:02 Diperbarui: 8 Mei 2016   17:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setidaknya itulah sebuah perjalanan panjang nan melelahkan dari sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Ternyata, penerapan sistem demokrasi ini mengalami beragam perubahan. Dari mulai demokrasi berpaham sosialis pada orde lama, atau kapitalisme di orde baru hingga jaman reformasi ini. 

Tak ada perubahan mendasar dan hakiki dari setiap pergantian periode atau bahkan pribadi pemimpin. Sungguh ini merupakan sebuah realita penerapan hukum yang tidak bersumber dari Sang Maha Pengatur(Al-Mudabbir) yaitu Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur’an dan As Sunnah. Ini juga merupakan sebuah jawaban dari tantangan Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?

(TQS al-Maaidah [5]: 50).

Maka, sudah saatnya kita bersegera meninggalkan sistem demokrasi ini. Sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT. Lantas segera kembali kepada sistem Islam, yaitu dengan menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, dimana Penerapan syariah islam secara menyeluruh ini hanya dapat dilakukan oleh Khilafah Rasyidah ala Minhajinubuwah.

Wallahu’alam Bishowab.

Sumber :

Dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun