Mohon tunggu...
Muhammad Imaduddin Siddiq
Muhammad Imaduddin Siddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa | Aktivis GEMA Pembebasan Purwokerto| Peneliti di Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi, antara Konsep dan Realita [Bagian 2]

8 Mei 2016   17:02 Diperbarui: 8 Mei 2016   17:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Periode Demokrasi Masa Revolusi (1945-1950)

Pada masa ini setidaknya memang Negara Indonesia masih melakukan tarik ulur serta ‘perang’ dengan tentara NICA. Belanda yang menjadi salah satu kampiun Perang Dunia ke-2 tentu tak akan membiarkan negara Indonesia lepas. Secara umum memang bentuk dan wilayah Negara Indonesia saat itu belum seperti saat ini. Beberapa kali Ibu Kota dipindahkan ke kota lain secara darurat. Namun disinilah sebuah sejarah dimana akhirnya Negara Amerika mulai ambil bagian. Memberikan wilayah papua kepada indonesia, bahkan mereka memfasilitasi perundingan ‘damai’ antara Indonesia dan Belanda di atas kapal induk mereka. Sebuah tanda tanya, mengapa dahulu mereka banyak membantu. Kemudian kelak saat ini kita tahu apa jawabannya.

2. Periode Demokrasi Terpimpin / Orde lama (1950 – 1965)

Periode ini secara garis besar terbagi menjadi dua. Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin. Pada Demokrasi Liberal memiliki beberapa corak berbeda yaitu, adanya perdana menteri yang bertanggungjawab dalam kebijakan pemerintah. Sehingga secara de factoyang memiliki peran mengatur kebijakan pemerintahaan dipegang oleh Perdana Menteri. 

Namun akhirnya periode ini digantikan oleh Demokrasi terpimpin. Melalui Demokrasi Terpimpin inilah Soekarno mulai memasukan paham-paham sosialis nya dimulai dengan mulai mengekor ke blok timur dalam politik luar negeri. Di periode ini pula terjadi sebuah kejadian pembunuhan besar-besara-an, yaitu peristiwa pemberontakan G 30S PKI yang banyak memakan korban, bahkan beberapa Jendaral pun terbunuh. 

3. Periode Demokrasi Pancasila / Orde baru (1965-1998)

Periode ini dimulai pasca pembentakan G 30S PKI. Akhirnya berkibarlah nama Mayjen Soeharto setelah ‘berhasil’ menyelesaikan pemberontakan G 30S PKI. Di orde baru ini lah, Presiden Soeharto menjabat penuh selama kurang lebih 30 tahun lamanya. Perjalanan orde baru pun berakhir setelah terbuka borok-nya dimana KKN merajalela, politik Islam dibungkam, sarat dengan gaya represif, disana pula muncul sebuah regu khusus yang dinamakan ‘Petrus’ yang siap mengeksekusi orang-orang yang tidak sepaham dengan pemerintah dan cenderung melawan pemerintah. 

Akhirnya gelombang unjuk rasa pun tak terbendung. Mahasiswa sebagai martir perjuangan pun akhirnya banyak tergerak menuntut mundurnya Presiden Soeharto serta kroninya. Bahkan saat itu negara bisa dibilang dalam keaadan terburuk pasca kemerdekaan, baik dalam bidang sosial, budaya, terutama dalam bidang ekonomi. Akhirnya berakhirlah masa itu. Ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto.

4. Periode Pasca Orde baru / Reformasi (1998-sekarang)

Masa Reformasi ditandai dengan mundurnya presiden Soeharto dari tampuk kepemimpinan. Pada masa reformasi inilah akhirnya mulai diberlakukannya pemilihan umum Mulai presiden hingga ditingkat wali kota dengan adanya pembatasan masa jabat. Keadaanya memang tidak se-represif jaman orba. Namun, bibit bibit ketidak sukaan terhadap agam islam, serat sikap sentimental mereka terhadap ajaran islam ternyata tidak banyak berubah. Kejahatan KKN di masa orde baru ternyata masih saja tidak berubah. Bahkan bila dulu, KKN dilakukan dikolong meja, saat ini KKN sudah berani menampakkan diri, bahkan diatas meja! 

Tingkat perekonomian yang tak kunjung membaik. Dapat dilihat dari nilai rasio gini di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ekonomi yang semakin liberal dengan diterapkannya sistem ekonomi neoliberal. Privatisasi diberagam sektor memberikan gambaran jelas, bagaimana penerapan dari sistem ekonomi neoliberal ini berlangsung. Serta semakin liberalnya pemahaman terhadap kehidupan. Sex bebas, narkoba, minuman keras yang semakin laku dan laris dewasa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun