Mohon tunggu...
Sulistiana
Sulistiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi S1 PWK UNEJ

SEMANGAT MENJALANI HIDUP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Pengembangan Klaster Industri Gula Merah Non Sulfit di Desa Patoman, Banyuwangi

21 Juni 2021   09:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:25 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Persiapan bahan baku dan alat-alat.

Pada tahap ini, persiapan bahan baku berupa nira dan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pengolahan diselesaikan pada tahap ini. Pada proses persiapan bahan baku perlu diperhatikan kualitas nira yang akan digunakan. Nira yang nantinya digunakan haruslah nira yang masih segar atau baru saja dipanen dan tidak sampai asam, karena jika nira yang digunakan adalah nira yang sudah asam akan mempengaruhi rasa yang nantinya dihasilkan pada proses produksi.

2. Perebusan

Pada tahap ini nira yang masih segar disaring kedalam wajan perebusan agar kotoran nira tidak ikut masuk. Nira kelapa ini direbus hingga berwarna kecoklatan hingga kental dan sebelum air rebusan menjadi sangat kental hendaklah diberi parutan kelapa. Pada tahapan awal perebusan nira ini juga langsung diberi pembatas dari anyaman bambu tersebut agar juga tidak meluap dan jika tekstur rebusan nira berubah menjadi kental pembatas ini dilepas kemudian diaduk terus menerus agar perebusan nira tersebut juga tidak meluap dan tidak lengket. Dan kemudian wajan diangkat untuk proses selanjutnya.

3. Pendinginan

Proses pendinginan ini dilakukan dengan cara mengaduk-aduk nira yang sudah berubah menjadi kental tersebut dari pinggira wajan ke arah dalam sekitar 10-15 menit.

4. Pencetakan

Pada proses pencetakan ini digunakan tempurung kelapa atau mangkok plastik kecil sebagai cetakannya, nira yang kental dituangkan ke cetakan dengan cepat untuk menghindari nira mengeras dan ditunggu hingga yang didalam cetakan dingi kemudian bisa dilepas dari cetakan.

c. Dukungan Pemerintah

Dalam industri gula merah di desa patoman awalnya ketergantungan dengan tengkulak. Karena petani terbentur permodalan. Untuk menyelesaikan persoalan itu, pemerintah daerah memfasilitasi para petani gula terhadap perbankan dalam mengakses modal. Selain dengan perbankan, pemerintah daerah juga akan memfasilitasi para petani gula dengan PT Jamsostek untuk mendapat cover asuransi perlindungan sosial. Penderes termasuk profesi yang memiliki risiko kerja cukup tinggi. Karena itu, dalam melaksanakan aktivitas produksi, petani gula kelapa dan penderes harus memiliki cover asuransi. Inilah yang menjadi gagasan pihak Pemkab Banyuwangi.

d. Pengembangan Klaster Industri di Desa Patoman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun