Mohon tunggu...
Ilyas Syatori
Ilyas Syatori Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda Desa

Kadang menulis, kadang berkebun, lebih banyak tidur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Romantis dalam Narasi, Bapuk dalam Realita: Generasi Muda Kini

1 Januari 2024   08:50 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:26 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.etsy.com/listing/1110717629/leftist-poster-solidarity-forever-banner

Kedua, fragmentasi dari beragam medium dan langgam gerakan. Hal ini menjadi fase serius dan menentukan saat sebuah gerakan kian merasa elitis dan ekslusif dan disaat yang sama tak menaruh perhatian pada basis kesejarahan maupun orientasi dalam wujud cita-cita nilai dan dampak.

Lalu apa yang bisa dijadikan alternatif saat ini?

Setidaknya lipatan sejarah mengajari bahwa perubahan sosial, walau dalam lingkup paling mendasar dan paling kecil, tak dapat diwujudkan dalam kerangka individu. Sejarah berbicara mengenai kesadaran kolektif yang diejawantah dalam medium kebudayaan, kelembagaan-organisasi, hingga kebijakan.

Kala lapisan terendah yang jadi mayoritas rakyat Perancis muak akan culasnya aristokrasi, feodalisme, dan monarki abad 18 menginisiasi gerakan komplit. Saat itu mereka bergerak di jalan-jalan, membentuk serikat-organisasi dan saling terhubung, hingga menyepakati suatu partai politik untuk mendesak perubahan agar lebih berpihak kepada lapisan terbesar masyarakat. Terlepas pada akhirnya momen ini dimonopoli oleh borjuis-borjuis baru setelahnya.

Jika dirasa dampak merupakan kesepakatan dari sebuah gerakan generasi hari ini, setidaknya medium harus selalu diperkaya dengan berbagai aspirasi dan langgam bukan justru saling menegasikan. Ruang saling kritik harus giat dibangun.

Terakhir, bahwa menuntut lebih terhadap kenyataan ini bukanlah suatu yang tak mungkin sama halnya dengan ketidakmungkinan imajinasi pendiri bangsa kala itu menuntut sebuah kemerdekaan. Sebab pada dasarnya berada dalam kondisi pendidikan yang kian terkomersilkan, pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi, ketimpangan, hingga kerusakan alam tidak layak diterima sama sekali.

_____

Tulisan ini hadir secara spontan saat menyadari diri telah berada dalam momen yang serius-tidak serius untuk merefleksikan apapun yang menjadi agenda besar kehidupan pribadi. Paling tidak tulisan ini dipupayakan sebagai "penanda", walau kenyataannya hanya sebuah konsep commons yang diromantisasi, menjadi perhatian yang berbeda sekaligus intim sebagai sebuah penghormatan.

Selamat tahun baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun