Yang sedikit aneh mengenai pemikiran Rousseau adalah karena dia mengagungkan 'pengalaman', subyektivitas dibandingkan rasionalisme. Makanya dia bertentangan secara tajam dengan Voltaire, dimana Voltaire adalah orang yang sangat mengagungkan rasionalisme.
Sayang, akhir hidup Rousseau yang kubaca mengenaskan, ketika dalam ketidakmampuan, dia mencari perlindungan di rumah sakit, kemudian meninggal dalam keadaaan gila, dicurigai bunuh diri (2 Juli 1778). Tetapi gimanapun, dia membawa pengaruh yang sangat kuat bagi pencerahan di Eropa, termasuk melalui gerakan romantik Eropa (European Romantic movement).
Ehmm, jadi disinilah aku, memandang danau dan taman yang cantik, menapaki pengalaman, membuka mata lebar menyaksikan keindahan, menyesapi rasa cinta, simpati, kebaikan, dan tentu saja rasa syukur kepada Ilahi yang tak terkira. Disini aku tentu saja tidak sedang menghapal data-data, indikator, alur logis berpikir dan tolak ukur rasional lainnya, hehee. Atau adu argumen demi menggolkan sesuatu. Hanya rasa, rasa yang dalamm.....:D
Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H