"Ohya. Kenalin nama saya Ibrahim. Kamu bisa panggil saya Baim."
"Saya Yana. Panggil aja Yana."
"Senang berkenalan sama kamu."
"Ada perlu apa?" tanya Yana semakin ketus. Karena dengan tiba-tiba pria yang mengaku bernama Baim ini mengajak berkenalan dan sekarang so kenal dengannya.
"Pingin ngobrol aja sama kamu. Nggak papa kan?"
"Sebenarnya ganggu sih. Saya lagi baca."
"Maaf. Tapi boleh minta waktunya sebentar. Untuk bicara."
"Ya udah silahkan. Mau bicara apa emang?"
"Meski kamu pasti bosan. Tapi saya pingin bilang makasih karena sudah menolong saya. Meski saya tahu kamu bilang tidak berniat menolobg saya kan?"
Yana mengangguk.
"Tapi tetap saja. Tuhan sudah mengirim kamu untuk saya. Saya memang bodoh. Waktu itu pilih untuk bunuh diri. Gak pikir panjang. Tapi saya punya alasan. Saya putus asa. Putus asa akan seluruh hidup saya. Dari mulai masalah keluarga, ekonomi, hubungan temna, kuliah dan lainnya. Jadi sampai saya beripikir sepertinya tidak ada jalan keluar lagi kecuali bunuh diri."