Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Diary Ramadan | Day 17

10 Mei 2020   22:41 Diperbarui: 10 Mei 2020   22:33 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Dia anak baru ya mah?"

"Ko tau?"

"Ya belum lihai aja kali tuh kerjanya. Masih kagok jadi gitu."

"Ya tapi kan itu resiko dia harus inget apa yang harus dikerjain. Masa kerja kayak gitu. Dia diterima kerja di tempat mamah kerja ya buat ngerjain kerjaan-kerjaan tepat pada waktunya kan?"

"Terus ada satu lagi yang buat sebel Yan." ucap mamahnya Yana lagi menyambung ceritanya yang tadi.

"Apa mah?"

"Atasan mamah malah nyalahin mamah. Terus atasan mamah bilang begini. Bisa-bisanya nerima orang yang gak kompetesn. Gitu coba. Padahal kan orang bisa diterima kerja di situ ya keputusannya atasan mamah. Emang semua orang gak jelas banget hari ini."

"Sabar mah. Di dunia kerja kan emang gitu."

"Kamu sih Yan. Belum rasain kerja gimana. Nanti kalo rasain siap-siap aja."

"Ya mah. Tapi setidaknya Yana ingin menghibur mamah. Bair mamah gak naruh benci ke orang. Jadi mamah juga harus bisa kendalinin emosi mah."

"Udah ah Yan. Percuma cerita sama kamu. Mamah mah gak bakal lupain si Bu Tita. Pokoknya mamah benci sama dia." ucap mamah Yana dengan ketus sembari berbalik dan masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Yana masih duduk di kursi teras rumah sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun