Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sayur Basi

13 Maret 2019   08:08 Diperbarui: 13 Maret 2019   08:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayang aku berangkat ke sekolah dulu ya?"

"Iya hati-hati ya. Nanti kalo sudah sampai ke sekolah kabari ya?"

"Iya siap sayang."

Disepanjang jalan dari rumah menuju ke sekolah aku merasakan ada yang tidak beres dengan perutku. Aku merasakan reaksi tidak enak dari perutku akibat makan makanan basi tadi. Sesampainya di sekolah tujuan utamaku adalah kamar mandi. Setelah itu aku merasakan lemas di sekujur tubuhku lalu aku pergi makan ditemani oleh kawan sejawatku. Lalu aku menceritakan kisah tadi pagi tentang tragedi nasi basi dan sayur basi. Entah kenapa kawanku malah menertawakan dengan sangat puas.

"Harus gitu ya maksain terus gak bilang kalo nasi sama sayurnya basi?"

"Harus dong, masa dihari pertamaku menjadi suaminya tidak menghargai apa yang telah disiapkannya. Aku takut menyakiti hati dia. Tak enak rasanya bila seperti itu."

"Tapi kalo nanti kamu sakit, dia akan merasa lebih tidak enak loh. Karena kamu tidak bilang ke dia sejak awal."

"Ya semoga saja aku tidak sakit lah. Jangan mendoakan yang tidak baik gitu dong."

"Ya semoga saja ya kamu baik-baik saja. Mana tadi pagi abis perjalanan jauh kan? Pasti kena angin tuh. Memang serba salah sih menghadapi cewek tuh."

"Udahlah kita berdoa yang terbaik aja semoga pernikahanku gak bermasalah hanya karena sayur basi."

Sesampainya di rumah setelah melewati perjalanan jauh. Perkataan temanku ternyata terjadi, seakan menajdi doa yang dikabulkan oleh semesta. Aku terkapar sakit selama beberapa hari ke depan. Istriku tau bahwa sebab sakitku adalah nasi dan sayur basi kemarin. Dirinya meminta maaf serta menyesal padaku. Tak hanya istriku mamah mertua serta bapak mertuaku pun ikut meminta maaf karena kesalahan ini. Padahal nyatanya malah aku yang meminta maaf tidak jujur sejak awal kalo tau ceritanya bakal begini. Ternyata tubuhku tidak cukup kuat untuk ini semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun