Untuk mengatasi itu, maka tak terhindarkan terjadilah perang dagang antar negara, yang mengandalkan kebijakan domestik. Untuk mengatasi laju pasar barang-barang yang berbasis tanda tadi, maka kebijakan pajak diberlakukan oleh tiap negara. Terjadi paradoks antara kebijakan perdagangan bebas dan proteksi domestik.
Maka diskursus politik internasional bergeser dari isu politik militer ke isu politik ekonomi dan ekonomi politik sekaligus. Perang fisik dikesampingkan, tapi negara kuat memberlakukan hegemoni pasar melalui sanksi ekonomi.
Kata kunci untuk bertahan dari pertarungan ekonomi berbasis tanda ini, adalah penting nya strategi ekonomi dan kebudayaan. Selain pentingnya memberlakukan pajak yang sangat tinggi pada barang mewah, juga penting kampanye produksi dalam negeri.Â
Politik pencerahan dan penyadaran penting. Kesadaran akan pentingnya produksi dalam negeri, kesadaran untuk tak mengonsumsi barang-barang yang tak  dibutuhkan. Utamanya generasi milenial,  agar tidak terpengaruh dengan mengonsumsi barang berbasis tanda-tanda tadi. Mungkin berat, tapi seperti itu realitas yang sedang dihadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H