Untuk memahami cara kerja Data Warehouse, kita perlu melihat komponen-komponen utamanya, yaitu:
Sumber Data (Data Sources): Data berasal dari berbagai sumber seperti database operasional, sistem ERP, dan bahkan data eksternal. Data dari berbagai sumber ini kemudian diolah dan diintegrasikan ke dalam Data Warehouse.
Staging Area: Sebelum data disimpan di Data Warehouse, data harus melalui proses ETLÂ (Extract, Transform, Load), di mana data diekstraksi dari sumbernya, ditransformasi ke dalam format yang sesuai, dan akhirnya dimuat ke Data Warehouse.
-
Penyimpanan Data (Data Storage): Setelah proses ETL selesai, data disimpan dalam penyimpanan terstruktur yang dapat diakses untuk analisis. Data di sini bisa berupa data mentah, data agregat, atau metadata.
Pengiriman Informasi (Information Delivery): Bagian ini menyediakan data yang sudah terproses dalam bentuk laporan, analisis OLAP, atau data mining kepada pengguna akhir.
Kesimpulan
Data Warehouse memainkan peran krusial dalam membantu perusahaan mengelola dan menganalisis data secara efektif untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Dengan kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber, menyimpan data historis, dan menyediakan informasi yang relevan dan dapat diakses, Data Warehouse memungkinkan organisasi mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai kinerja bisnis mereka. Penerapan yang tepat dari Data Warehouse, melalui pendekatan pengembangan yang sesuai dan proses yang terstruktur, dapat meningkatkan efisiensi operasional serta membantu organisasi dalam mencapai tujuan jangka panjang mereka.
Referensi
Inmon, W. H. (2022). Building the Data Warehouse. New York: Wiley.Â
Kimball, R., & Ross, M. (2013). The Data Warehouse Toolkit: The Definitive Guide to Dimensional Modeling. New York: Wiley.
Penulis: Ilmiawan Taufan Al Faris - Mahasiswa Teknologi Sains Data Unair