Mohon tunggu...
ilmi mahda
ilmi mahda Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

24 November 2022   16:20 Diperbarui: 24 November 2022   16:24 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN

MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Jurnal Refleksi dwimingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh calon guru penggerak pada pendidikan guru penggerak. Jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib yang harus dilakukan oleh para CGP (Calon Guru Penggerak).

Pada tulisan ini saya akan menuliskan hasil refleksi saya dalam mempelajari modul 1.1 Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai Pendidikan dengan model refleksi 4P ( peristiwa, perasaan, pembelajaran dan penerapan ) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway

PERISTIWA

Saya telah memasuki satu bulan dalam Pendidikan guru penggerak ini. Ada banyak kegiatan yang kami lalui. Di mulai dari diri, pada kegiatan ini saya membuat trapesium usia sejak saya usia sekolah hingga pensiun. Pada refleksi ini saya menjabarkan peristiwa positif dan peristiwa negatif selama masa sekolah mengulik Kembali bagaimana emosi yang muncul saat itu. Selain itu saya juga menuliskan pembelajaran yang saya ambil dari kedua peristiwa tersebut. Hal ini sangat mencerahkan saya, bahwa selama masa sekolah merupakan tabungan kenangan peristiwa positif dan negatif dan dapat membentuk karakter seorang anak.

Kegiatan selanjutnya kami adalah eksplorasi konsep ada 21 halaman yang kami pelajari, mulai memahami dari nilai kebajikan hingga cara kerja otak yang dipengaruhi emosi. Dalam ekplorasi konsep saya mengetahui bagian otak manusia terdapat otak cepat dan otak lambat yang mempengaruhi bagaimana kita menerima suatu kondisi sehingga manusia dapat tergerak untuk melakukan sesuatu kebajikan.

Setelah kegiatan eksplorasi kami melakukan ruang kolaborasi, menyusun rancangan kegiatan yang mengaplikasikan nilai dan peran guru penggerak. Kelompok saya memilih peran sebagai pendorong kolaboratif dalam rangkaian kegiatan pelatihan pembuatan buletin kelas berbasis canva design. Kegiatan ini dengan sasaran guru-guru dan siswa kelas atas.

Setelah ruang kolaborasi kami demontrasi kontekstual dari pembelajaran yang kami dapatkan di modul ini. Keesokkannya kami mendapatkan pencerahan oleh instruktur bapah suhud rois dalam elaborasi pemahaman. Bapak suhud, meluruskan dan juga menegaskan pemahaman tentang nilai dan peran guru penggerak.

PERASAAN

selama dua minggu kedua ini perasaan saya campur aduk. Ada rasa antusias, takut, bangga dan juga cemas. Saya merasa antusias dengan semua paparan materi yang disampaikan modul, fasilitator dan juga intruktur. Saya merasa banyak pencerahan dan menambah khasah saya sebagai seorang pendidik yang sangat berguna diterapkan dalam lingkup kelas maupun sekolah.

Saya juga merasa takut, dengan segala berbagai tugas yang banyak dan bertepatan dengan bermacam kegiatan di sekolah yang padat merayap. Tetapi teman-teman dan juga fasilitator serta pengajar prakti selalu memberikan dukungan dan bantuannya.  Saya tetap bisa mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya.

Saya sangat bangga bergabung dalam lingkaran calon guru penggerak angkatan 7, dimana saya merasa didukung, dibimbing, diarahkan dan dicerahkan. Menjadi calon guru penggerak membuat saya berubah menjadi guru yang tidak biasa-biasa saja.

Terkadang saya merasa cemas, apakah saya mampu menjalankan Pendidikan ini selama kurang lebih 6 bulan ke depan. Apakah saya dapat memberikan imbas positif untuk lingkungan saya. Tetapi saya optimis untuk bisa menjalankan sebaik-baiknya.

PEMBELAJARAN

Selama 1 bulan terakhir ini banyak pembelajaran yang dapat saya ambil dari modul 1.1. refleksi filosofis pendidikan Ki hajar dewantara dan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Salah satunya, saya kembali disadakan bahwa guru selaku pendidik harus berpusat pada siswa, siswa adalah titipan tuhan yang diberikan kepada kita untuk kita rawat dan kita pelihara agar mempertegas kodrat alam yang sudah digariskan oleh tuhan. Tugas guru adalah mengarahkan dan membimbing karakter siswa yang berbudi luhur sejalan dengan profil pelajar pancasila. Makna dari pendidikan pada dasarnya adalah mempertegas nilai luhur tersebut, sehingga guru harusnya berfokus pada pembinaan karakter tidak hanya melakukan pembinaan kognisi saja. Guru harus mampu membaca garis garis samar yang ada dalam diri siswa, sehingga dapat mengarahkan dan memperkuat dengan cara yang tepat.

Tidak hanya itu, guru selaku pendidik harus dapat melakukan kolaborasi dengan segala pihak, rekan sejawat, kepala sekolah, siswa dan juga orang tua. Karena pendidikan tidak akan berhasil jika tidak ada kolaboratif yang sinergis dan selaras. Selain itu kolaborasi guru dalam merancang pembelajaran bersama guru sejawat di lingkup MGMP dapat memecahkan masalah bersama dan menghasilkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.

Guru tidak hanya memberikan ilmu pada anak didiknya, tetapi juga membagi ilmu dengan lingkup yang lebih luas guna meningkatkan kualitas guru di lingkungan sekolah. Semua guru berhak untuk meningkatkan kualitasnya dengan mengikuti pelatihan singkat, pendidikan formal atau seminar pendidikan. Guru harus merasa haus akan belajar, bukan berhenti untuk belajar.

PENERAPAN

Dalam penerapan modul 1.2 saya melakukan refleksi diri dengan apa yang sudah saya kerjakan selama lebih kurang 10 tahun menajdi guru. Nilai dan peran apa saja yang belum saya kerjakan.

Saya fokus kepada nilai kolaborasi dan pendorong penggerak komunitas. Dengan peran dan nilai ini saya berharap dapat meningkatkan mutu diri saya dan juga guru-guru di tempat saya bertugas. Mendorong guru-guru untuk melakukan refleksi diri dan pembelajaran dan juga mendorong diri dan guru-guru untuk menerapkan pembelajaran berbasis teknologi kekinian. Hal ini diharapkan dapat menarik minat peserta didik di jaman milenial sekarang.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun