Menurut Vygotsky, perkembangan anak tidak dapat dipisahkan dari budaya dan konteks sosial tempat mereka tinggal. Norma, nilai, dan tradisi budaya memainkan peran penting dalam membentuk cara anak berpikir dan belajar. Misalnya, cara anak belajar berhitung pada suatu budaya bisa berbeda dengan budaya lain, tergantung pada kebiasaan dan praktik lokal.
Teori Perkembangan Jean Piaget
Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, lebih menekankan pada bagaimana anak membangun dunia pemahaman melalui eksplorasi individu. Teorinya dikenal sebagai teori konstruktivisme kognitif , yang menggambarkan bahwa anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungannya.
1. Tahapan Perkembangan Kognitif
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui tahap empat:
Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak belajar melalui pengalaman indrawi dan gerakan fisik. Pada tahap ini, mereka mengembangkan konsep keberadaan objek (object permanence), yaitu pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.
Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol seperti kata dan gambar, tetapi pemikiran mereka masih egosentris (berpusat pada diri sendiri).
Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mulai mampu berpikir logis, namun masih terbatas pada situasi konkret. Mereka memahami konsep konservasi (misalnya, volume cairan tetap sama meskipun bentuk wadah berubah).
Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mulai mampu berpikir abstrak dan logistik serta memecahkan masalah kompleks.
2. Asimilasi dan Aktivasi
Dua konsep utama dalam teori Piaget adalah asimilasi dan ulasan :