Mohon tunggu...
Muhammad Ilman Akbar
Muhammad Ilman Akbar Mohon Tunggu... -

Penulis buku entrepreneurship “101 Young CEO”. Dapatkan tulisan terbaru saya lewat email: http://eepurl.com/Pxf7L

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Catatan tentang "Amburegul Emeseyu Bahrelway": Yuk Terus Belajar Bahasa Inggris!

17 Agustus 2014   15:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:20 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14082384802003223637

Beberapa minggu terakhir, jagat social media kita dihebohkan dengan amburegul bahereway. Apa itu?

Lihat saja screenshot ini:

Ini tersangkanya, video iklan pasta gigi Close Up dengan soundtrack berjudul Titanium oleh David Guetta.

--

Jujur, memang lucu sih, menertawakan orang yang tidak punya kemampuan listening bahasa Inggris yang dengan polosnya bertanya seperti itu.

Tapi tahu tidak, sebenarnya dengan menertawakan dia (entah siapa dia) kita juga menertawakan diri kita sendiri. Suka tidak suka. Menertawakan bangsa Indonesia yang memang kemampuan bahasa Inggrisnya masih harus diasah lagi. Berdasarkan English Proficiency Index dari English First, Indonesia menempati peringkat 25, masuk kategori moderate proficiency alias pas-pasan. Nggak bego-bego amat, tapi juga tidak bisa dibilang lancar.

Siapa tahu, kita menertawakan seseorang yang punya semangat keras untuk belajar bahasa Inggris? Dan ada kemungkinan yang kita tertawakan ramai-ramai karena sudah berani bertanya seperti itu adalah pelajar SD? Berkaca pada diri sendiri, rasanya di usia SD saya memang belum punya kemampuan berbahasa Inggris, boro-boro mendengar lirik lagu berbahasa Inggris dengan baik.

Walaupun pelajaran bahasa Inggris ada sejak SD sampai SMA, tapi apa itu secara signifikan membuat kita bisa cas-cis-cus membaca, mendengar, dan berbicara dalam bahasa Inggris? Saya sih bisa bilang tidak.

Banyak orang dewasa yang tidak PD berbahasa Inggris. Ada yang takut membaca teks atau artikel berbahasa Inggris, sehingga harus menggunakan Google Translate. Lebih-lebih mendengar lagu bahasa Inggris, lebih-lebih lagi harus mengobrol dengan orang bule.

Kalau saya sendiri, alhamdulillah, sekarang saya bisa bilang saya lancar berbahasa Inggris, setelah melewati tahun demi tahun belajar bahasa Inggris secara otodidak. Tidak benar-benar sempurna tentu saja. Saya tidak hafal isi kamus Inggris-Indonesia, saya yakin grammar saya pun masih tidak sempurna. Tapi setidaknya saya percaya diri untuk menulis profil dan CV dalam bahasa Inggris, melahap bacaan berbahasa Inggris, menulis email dalam bahasa Inggris, mendengarkan materi presentasi/training berbahasa Inggris, hingga berbincang-bincang dengan orang asing dalam bahasa Inggris.

Sungguh pelajaran SD-SMA tidak cukup untuk membuat kita lancar berbahasa Inggris. Jadi di postingan ini saya mau berbagi cara saya belajar bahasa Inggris yang saya lakukan selama ini tanpa berhenti hingga kapan pun. Cara belajar otodidak ini menurut saya sangat menyenangkan. Jangan merasa tertekan dengan perasaan "harus belajar", karena dari aktivitas seru sehari-hari, kita bisa belajar bahasa Inggris.

--

Setidaknya, ada lima hal yang harus kita kuasai kalau mau bisa dibilang lancar berbahasa Inggris

1. Grammar (Aturan/Hukum Berbahasa)


Grammar itu aturan-aturan atau hukum dalam struktur bahasa Inggris. Gampangnya, ini mengatur seperti Subyek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK) kalau di bahasa Indonesia. Kalau di bahasa Inggris ada aturan tentang to be (is am are), ada tense (past, present, future), dan sebagainya.

Pelajaran SD - SMA seingat saya lebih banyak mengcover grammar. Jadi saya anggap sebagian besar kita sudah tahu dasar-dasar grammar. Cara lainnya adalah dengan membaca teks berbahasa Inggris, untuk dibandingkan dengan pengetahuan grammar yang kita miliki. Saya dulu pernah ikut kursus bahasa inggris saat SMP selama beberapa bulan. Jadi kalau mampu kursus, itu akan sangat membantu juga belajar grammar.

Tenang saja, salah-salah grammar saat berkomunikasi tidak masalah kok. Tidak perlu merasa rendah diri, cukup tahu kapan pakai is, am, are, tahu bedanya you're dan your, tahu kapan memakai they're, their, dan there, itu sudah cukup. Pihak lawan akan tetap mengerti apa yang kita bicarakan.

2. Vocabulary (Kosakata)


Vocab itu kosakata. Car itu bahasa Inggris dari mobil, I itu bahasa Inggris dari saya, dan sebagainya. Nah, kuncinya jangan berpikir kita harus hafal seluruh isi kamus dulu baru bisa merasa pede berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Saya ingat cara terbaik saya menambah perbendaharaan kosakata bahasa Inggris saya adalah lewat GAMES dan FILM!

Saat SD, saya suka sekali main Sega Mega Drive. Saya ingat sekali, setiap muncul story atau dialog, pasti kita skip supaya cepat main lagi. Saat SMP, saya main PlayStation. Kebiasaan menskip story atau dialog mulai berkurang, karena saya mulai penasaran, "ini tentang apa sih ceritanya?" Saat main game di PC di usia SMA, barulah saya benar-benar mengikuti story dan dialog demi dialognya. Setiap ada kata yang saya tidak tahu artinya, saya lihat di kamus.

Tentang film, saya juga suka nonton film downloadan di komputer dengan subtitle berbahasa Inggris. Atau lewat DVD, tapi subtitlenya tetap bahasa Inggris. Caranya sama seperti main games, bedanya saat ada kata dalam film yang saya tidak mengerti, saya teruskan nonton filmnya, tidak dipause karena nanti nggak seru dong nontonnya. Yang saya lakukan adalah menerka arti kata itu (kita kan tahu adegannya, jadi bisa ditebak aja arti kata itu apa kira-kira). Saat film selesai, barulah cari di kamus.

Cara lainnya adalah dengan membaca novel atau buku kesukaan berbahasa Inggris. Mulai dari novel kesukaan, misalnya Harry Potter (bisa pinjem di perpustakaan, ga harus beli kan), atau membaca buku teks kuliah (ini yang saya lakukan empat tahun kuliah, hihihi). Selain belajar grammar, vocab kita bertambah, plus ilmu dan wawasan kita bertambah pula!

Lakukan cara ini berulang terus setiap hari selama beberapa tahun hingga saat ini, vocab saya meningkat drastis dengan cara yang seru!

3. Writing (Menulis)


Untuk bisa menulis, kita memang harus mengerti grammar dan memiliki vocab. Tapi bagaimana kita bisa tahu sejauh mana pengetahuan grammar dan vocab kita kalau tidak dibuktikan? Tidak ada cara lain selain memang menulis.

Saya pernah punya blog tempat saya belajar menulis setiap hari dalam bahasa Inggris. Tapi sekarang caranya bisa lebih seru: lewat kolom komentar di video YouTube yang kita tonton, atau di situs-situs komunitas seperti 9gag, kita komentari saja hal-hal menarik yang kita lihat di sana.

Dari menulis beberapa kata, akan jadi satu-dua kalimat, lama-lama kita terbiasa menulis panjang-panjang dalam bahasa Inggris.

4. Listening (Mendengarkan)


Cara terbaik saya belajar listening sama dengan menambah vocab di atas: nonton film. Tapi film terbaik untuk belajar listening adalah film anak-anak, bukan film drama lebih-lebih film action. Saya suka dengan film-film Disney & Pixar, karena bahasa Inggrisnya mudah untuk didengar dan dipahami.

Triknya, awalnya kita nonton dengan subtitle bahasa Inggris untuk memahami jalan ceritanya. Lalu saat kita menonton ulang filmnya, subtitle itu dihilangkan saja jadi kita fokus dengan percakapan dan kejadian yang ada di film. Lama-lama telinga kita akan terbiasa juga mendengarkan dan memahami kalau mendengar ada orang ngobrol dalam bahasa Inggris. Yang penting kita ngerti, "oh, ini ngobrol tentang X". Sambil nonton film dan merasakan keseruannya, kita belajar bahasa Inggris.

5. Conversation (Bercakap-cakap)


Cara terbaik belajar conversation adalah dengan ngobrol itu sendiri. Usahakan punya kesempatan ngobrol dengan native speaker alias orang bule. Usahakan juga bule Amerika Serikat, karena umumnya bahasa Inggrisnya orang bule Amerika Serikat itu sangat jelas dan mudah dipahami, beda dengan Inggris orang Inggris Eropa yang logatnya khas.

Kenapa harus punya kesempatan ini? Karena begitu bisa berhasil berbicara dua arah dengan bule, kepercayaan diri kita akan meningkat drastis! Kita merasa mampu untuk terus berbicara bahasa Inggris.

Itu yang saya rasakan. Sebelum menjemput orang bule di bandara (bukan bule sembarangan pula, dia adalah Matt Mullenweg yang bikin WordPress), saya keringat dingin nggak pede, takut nanti nggak bisa ngomong apa-apa dan jadi kambing congek. Eh begitu bertanya, "is it your first time in Indonesia?" dengan nada gemetar lalu dia balas dengan antusias "yes, it's my first time!", hilang sudah semua mental block dan ketakutan saya. Yes, alhamdulillah orang bule ngerti kalo ngobrol ama gue! Cerita selengkapnya sudah pernah saya tuliskan.

Kalau belum dapat kesempatannya, ya kita main ngobrol bahasa Inggris dengan orang terdekat, misalnya kakak atau orang tua atau teman sekolah/kampus. Punya English Day di komunitas kita di mana hari itu kita wajib berbicara satu sama lain dalam bahasa Inggris juga sangat membantu.

--

Amburegul bahrelway adalah bukti bahwa kita sama-sama harus terus belajar bahasa Inggris. Suka tidak suka, bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi utama di dunia. Lumbung ilmu pengetahuan dunia, Internet, sebagian besar isinya berbahasa Inggris. Kalau ingin memperluas pengetahuan dan wawasan, jelas kita harus menguasai bahasa Inggris.

Kalau kita sudah merasa lancar berbahasa Inggris, jangan remehkan dan tertawakan mereka yang masih amburegul. Kita pasti pernah melewati masa seperti itu. Bantu mereka untuk terus belajar, sambil kita juga terus belajar.

Buat yang bahasa Inggrisnya masih amburegul bahrelway, jangan kecil hati. Teruslah belajar, teruslah bertanya, teruslah berlatih. Cakrawala besar ilmu pengetahuan ada di depan mata, menunggu dibuka dengan kunci yang bernama bahasa Inggris.

Mari sama-sama belajar bahasa Inggris! Bagaimana caramu belajar bahasa Inggris yang menyenangkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun