Tes Wawancara
Satu hari sebelum tes wawancara dimulai, aku menerima sebuah pesan di email. Pesan tersebut masuk pada hari Minggu, 8 Desember 2019 pukul 17.15 Wita.
Malamnya, aku menyusun dokumen yang akan aku bawa keesokan harinya. Dokumen yang aku bawa antara lain, ijazah asli, transkrip nilai, KTP, surat rekomendasi, surat pernyataan, sertifikat bahasa asing, rencana studi, proposal studi, surat keterangan berbadan sehat, surat keterangan bebas narkoba, surat izin atasan, dan surat persetujuan mengikut beasiswa dari pimpinan pondok pesantren asal.
Hari Senin, 9 Desember 2019 adalah hari yang cukup menegangkan namun aku nanti-nantikan sejak lama. Hari dimana aku akan mengikuti proses wawancara.Â
Tahapan wawancara terdiri dari 2 kali. Aku sendiri melewati wawancara 2 terlebih dahulu. Wawancara dua adalah wawancara seputar wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan 4 pilar.Â
Sedangkan wawancara 1 merupakan wawancara seputar proposal studi, rencana studi, dan kontribusi yang akan dilakukan bila diterima sebagai awardee LPDP. Aku masuk dalam kategori kelompok wawancara 1.
Tahapan wawancara 2 pada pukup 08.30 wita. Saat pertama kali datang ke lokasi wawancara, peserta memperlihatkan scan barcode yang sudah dikirim ke email masing-masing.
Setelah itu, peserta duduk manis sembari menunggu panggilan untuk masuk ke ruang wawancara 2. Sekitar 15 menit menunggu, namaku pun dipanggil. Aku masuk ke dalam ruangan.Â
Di dalam ruangan itu terdapat banyak meja yang sudah "ditunggui" oleh pewawancara. Aku dipersilakan duduk di depan meja 1.Â
Seorang pewawancara menyambutku dengan wajah bersahabat dan ramah. Setelah ditanya tentang kabar hari ini, wawancara dimulai. Sang pewawancara meminta izin untuk merekam pembicaraan.Â
Cukup lama aku melewati tahapan ini. Sekitar pukul 08.30 wita hingga pukul 09.30 wita. Ya, sekitar 1 jam lamanya aku melewati proses wawancara terkait wawasan kebangsaan ini. Pertanyaannya beragam. Mulai dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.