Mohon tunggu...
Ilma Darojatin
Ilma Darojatin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pendayagunaan Teknologi Nuklir Akan Mempermudah Diagnosis Tuberkulosis

22 Februari 2019   16:05 Diperbarui: 1 Maret 2019   03:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pencitraan SPECT/CT rongga dada dari seorang pasien TB aktif. Berdasarkan hasil uji spesimen jaringan, pasien tersebut mengalami peradangan pada ruas tulang belakang dalam rongga dada akibat infeksi bakteri TB (ditandai dengan garis merah) . Gambar sebelah kiri merupakan citra sebelum pasien diinjeksi Tc 99m-etambutol, sedangkan gambar sebelah kanan adalah citra setelah pasien diinjeksi Tc 99m-etambutol. Penggunaan radiofarmaka Tc 99m-etambutol tidak hanya memperjelas lokasi peradangan pada tulang, tetapi juga lokasi infeksi TB di sekitar area tulang (ditunjukkan dengan warna kuning keemasan pada gambar sebelah kanan). Gambar diambil dari Kartamihardja, A. H. S. dkk., Diagnostic value of 99mTc-ethambutol scintigraphy in tuberculosis: compared to microbiological and histopatological tests, Annals of Nuclear Medicine 32: 60-68, 2018.

Lebih Unggul Dibandingkan Diagnosis Konvensional 

Peneliti BATAN yang bekerja sama dengan peneliti dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia menemukan bahwa teknik diagnosis pencitraan menggunakan sediaan Tc 99m-etambutol lebih unggul dibandingkan metode diagnosis konvensional. Karena lebih sensitif dan spesifik, teknik pencitraan ini akan membuat deteksi TB menjadi lebih mudah dan akurat. Selain itu, hasil tes bisa didapatkan lebih cepat hanya dalam hitungan jam.

Pasien yang takut akan radiasi tidak perlu khawatir karena dosis paparan radiasi dari obat ini cukup rendah. Studi menunjukkan bahwa Tc 99m-etambutol pada dosis tersebut aman digunakan, bahkan untuk orang lanjut usia. Berdasarkan penelitian, radiofarmaka ini tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

Efektivitas radiofarmaka Tc 99m-etambutol karya BATAN telah teruji secara klinis di kedokteran nuklir RSHS, RSUD Karyadi Semarang, dan RSUP Haji Adam Malik. Pihak rumah sakit pun merasa puas dengan hasil pencitraan Tc 99m-etambutol. Kini, PTRR bekerja sama dengan PT. Kimia Farma untuk memenuhi persyaratan registrasi kit diagnostik tersebut ke BPOM. Di masa mendatang, kit ini diharapkan dapat menjadi karya anak bangsa yang dapat membantu program pemerintah untuk mengeliminasi TB pada tahun 2030.

Sumber

Global Tuberculosis Report 2017. Halaman 66. Dapat diakses di https://www.who.int/tb/publications/global_report/gtbr2017_main_text.pdf

Kartamihardja, A. H. S., Kurniawati, Y., Gunawan, R., Diagnostic value of 99mTc-ethambutol scintigraphy in tuberculosis: compared to microbiological and histopatological tests, Annals of Nuclear Medicine 32: 60-68, 2018.

Miklos, Gaspar (2018, 28 Agustus). Indonesia Develops Radiopharmaceutical for Diagnosis of Tuberculosis Outside the Lungs. Dikutip 19 Februari 2019 dari laman https://www.iaea.org/newscenter/news/indonesia-develops-radiopharmaceutical-for-diagnosis-of-tuberculosis-outside-the-lungs

Roselliana, Anna dkk., Validasi proses pembuatan kit etambutol kemasan tunggal untuk radiofarmaka deteksi tuberkulosis, Makalah Paralel C, ISBN:978-602-73159-8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun