Mohon tunggu...
ilma
ilma Mohon Tunggu... Aktor - perantau

mahasiswi FITK uin malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewujudkan Pendidikan untuk Semua: Akses Bebas ke Pendidikan Dasar dan Menengah

30 September 2024   14:40 Diperbarui: 30 September 2024   14:54 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2015, negara-negara anggota PBB menyusun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang lebih dikenal sebagai Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) yang meliputi kesepakatan mengenai hak asasi manusia dan kesetaraan. SDGs ini mempunyai 17 tujuan, dan tujuan keempat dari program ini adalah Quality Education atau Pendidikan Berkualitas.

SDGs poin 4 ini memiliki 10 target dan 11 indikator yang telah ditetapkan oleh PBB. Target ini dibuat untuk menentukan tujuan peningkatan kualitas pendidikan dan juga digunakan sebagai metrik untuk melacak apakah target tersebut telah dicapai.

Target pertama dari poin 4 ini adalah bebas akses untuk pendidikan dasar dan menengah dengan 2 indikator yang mencakup "mencapai kemahiran dalam membaca dan matematika," dan "memastikan setiap anak menyelesaikan pendidikannya."

Mengapa bebas akses itu penting?

Menyediakan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas sangat krusial untuk perkembangan peradaban bangsa. Dalam fase ini, anak tidak hanya belajar mengenai pengetahuan melainkan juga nilai-nilai sosial, life skills, dan kemampuan berpikir kritis. Akan tetapi, faktanya banyak anak harus kehilangan kesempatan dan merelakan mimpinya untuk mengembangkan potensi penuh mereka.

Bebas akses untuk pendidikan bertujuan untuk menghapus segala hambatan dan menciptakan kesetaraan pendidikan, peningkatan partisipasi, dan kualitas pendidikan. Akan tetapi, bebas akses ini masih terbelenggu oleh tingginya biaya pendidikan dan rendahnya kualitas pendidikan.

Dikutip dari sebuah survei, biaya pendidikan di Indonesia menunjukkan peningkatan seiring dengan jenjang sekolah yang lebih tinggi, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. Sebuah survei menunjukkan bahwa rata-rata total biaya pendidikan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di instansi pendidikan mencapai 3 juta rupiah per bulan. Total ini tidak termasuk biaya pendaftaran ataupun uang pangkal yang nilainya bervariasi.

Hal ini menunjukkan tingginya biaya pendidikan di Indonesia jika dibandingkan dengan rata-rata gaji di Indonesia. Berdasarkan data BPS per Februari 2024, rata-rata gaji pekerja di Indonesia sebesar Rp3,04 juta. Bisa dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia tidak mampu menjangkau biaya pendidikan dasar dan menengah.

Faktor ekonomi ini menjadi salah satu alasan utama banyaknya siswa-siswi SMA yang tidak melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain kesulitan biaya, faktor lainnya adalah preferensi pribadi apakah mereka ingin melanjutkan kuliah atau bekerja, jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, serta motivasi siswa dalam mengejar pendidikan lebih tinggi.

Rendahnya kualitas pendidikan dan kesenjangan akses teknologi digital

Di sisi lain, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia juga ikut andil dalam menghambat bebas akses pendidikan. Indikator pertama dapat dilihat dari proporsi anak-anak tingkat akhir SD dan tingkat akhir SMP untuk mencapai standar kemampuan minimum membaca dan matematika, yang menjadi dua kompetensi mendasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun