Mohon tunggu...
Ilham Taufiq
Ilham Taufiq Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi di perusahaan swasta

Lahir di Bandung pada era krismon dan terdampar di Timor Leste sebagai Teknisi, tapi masih tidak tahu bagaimana cara memperbaiki diri.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tren Pendakian dan Kisah Kelam di Baliknya

29 Mei 2024   11:54 Diperbarui: 29 Mei 2024   12:00 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah di Danau Ranu Kumbolo pasca melejitnya wisata pendakian di Indonesia

Seorang pendaki asal perancis bernama Remi Colbalchini yang pernah mendaki 21 gunung berapi di Indonesia hanya dalam waktu satu bulan dan tidak pernah tersesat, sempat menghebohkan dunia pendakian Indonesia, bukan karena berhasil menaklukan 21 gunung dalam satu bulan saja, yang membuat cerita itu heboh adalah Ia tidak pernah tersesat selama mendaki gunung di Indonesia, alasannya karena mengikuti jejak sampah yang tersebar di area gunung tersebut. Ini menjadi salah satu bukti kalau gunung-gunung di Indonesia cukup mengkhawatirkan keadaannya.

Remi Colbalchini pendaki asal perancis. via instagram kakiapi_indonesia
Remi Colbalchini pendaki asal perancis. via instagram kakiapi_indonesia

Sampah yang menjadi pemeran utama dalam keprihatinan wisata pendakian Indonesia, tentu tidak dibiarkan begitu saja, berbagai pihak terkait seperti Balai Taman Nasional dari gunung maupun pihak pihak swasta yang mengelola wisata pendakian di tempat dan daerahnya masing-masing mulai memperbaiki sistem pendakian mereka, seperti mulai mempertegas peraturan lalu menerapkan sistem ticketing online, hal ini bertujuan untuk membatasi jumlah pendaki yang masuk ke kawasan Taman Nasional, dan dengan begitu pihak-pihak terkait dapat dengan mudah mengakomodir para pendaki dari mulai barang bawaan sampai pengarahan teknis kepada pendaki agar mengikuti aturan yang berlaku di Taman Nasional tersebut. Ticketing online pun memudahkan para pendaki dalam mengatur jadwal dan mendapatkan informasi, karena biasanya di website Taman Nasional ketika para pendaki akan melakukan booking tiket, disana juga sudah tercantum berbagai informasi mengenai taman nasional tersebut seperti jadwal buka tutup pendakian serta syarat dan ketentuan memasuki kawasan tersebut. Tercatat beberapa Taman Nasional yang sudah melakukan sistem ticketing online seperti;

1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ( https://bookingnew.gedepangrango.org )

2. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( https://bookingbromo.bromotenggersemeru.org )

3. Taman Nasional Gunung Merbabu ( https://booking.tngunungmerbabu.org/app/index.php )

4. Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( https://bookingpendakiantnghs.menlhk.go.id/kawasan/page/general )

5. Taman Nasional Gunung Ciremai ( https://bookingciremai.menlhk.go.id/kawasan/page )

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pihak terkait untuk menanggulangi permasalahan tersebut, namun pada dasarnya, segala upaya yang dilakukan ini sama sekali tidak akan membuahkan hasil, jika kesadaran yang dimiliki oleh para pendaki tidak dimunculkan, maka dari itu, hal yang paling berguna demi menjaga kelestarian gunung-gunung di Indonesia adalah menanamkan benih-benih kesadaran dan rasa mencintai terhadap alam dan lingkungan, jangan hanya menikmatinya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun