Tetapi yang ingin penulis bangun di tulisan ini ialah menyadarkan kepada orang-orang yang juga broken home, bahwa anak yang broken home juga bisa bahagia dan sukses seperti orang-orang yang keluarganya harmonis.
Jangan penjarakan pikiran kita dengan alibi "kita adalah orang yang terluka dan orang yang paling tersakiti di dunia", karna overthingking dengan pikiran-pikiran sampah seperti itu tidak ada faedahnya dan hanya membuang waktu!.
Maksud tuhan memberikan kita algoritma broken home bukan seperti itu, tetapi yang dimaksud tuhan ialah bagaimana cara kita bisa bangkit dari masalah yang sedang kita hadapi tersebut dan mampu berdamai dengannya.
INGAT!
KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN ITU TERGANTUNG CARA KITA MENYIKAPINYA!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H