Ngomongi soal eksploitasi. Benarkah semua peserta (anak-anak) yang mengikuti audisi di PB Djarum di lakukan pemerasan? Coba lakukan survie, saya rasa para peserta bangga bisa ikut dalam audisi itu. Hanya pemikiran pendek dan buruk sangka saja yang memperburuk suasana.
Mereka hanya berpacu pada satu indikator, ketika ditanya, tahu Djarum itu apa? Produk rokok, yang lantas membuat anak ingin merokok, atau mempromosikan rokok. Iya, benar memang rokok (tembakau), tapi dibalik produknya, ada spirit (semangat) untuk menyaring potensi anak bangsa. Moralitas inilah yang perlu kita jaga, bukan hanya asal kritik, dan berdalih regulasi, UU, Peraturan Pemerintah, dsb.
Jika bukan pihak swasta (rokok) yang memberikan beasiswa, lantas siapa lagi yang akan memberikan beasiswa itu? Pengabdian PB Djarum selama hampir 50 tahun menjadi sejarah atlet bulutangkis Indonesia.
Semoga KPAI dan Yayasan Lentera Anak bisa memberikan beasiswa bulutangkis tahun depan, menggantikan PB Djarum. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H