Setelah berpikir cukup taktis, akhirnya kami turun untuk mencari home stay yang dekat di kecamatan Senduro. Singkatnya, kami dapat home stay di rumah-rumah warga. Dengan harga yang relatif cukup murah, kisaran 55 ribu-100 ribu rupiah. Dan kami kemarin menyewa 2 kamar untuk home stay.
Perjalanan pun kami tutup di hari senin, 12 Agustus 2019.Â
Esok paginya, pukul 4.00, kami langsung merumput ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan. Perjalanan semalam yang berkabut, di pagi hari berbeda, sangat sepi, sejuk, dan indah.Â
Hampir mayoritas kehidupan di kaki gunung bromo beragama islam, sehingga lantunan sholawat tarhim berkumandang sepanjang perjalanan. Setidaknya itu membuat pikiran dan batin saya tenang, daripada perjalanan nekat semalam.
Kurang lebih 1 jaman kami tiba di wisata B29, Negeri di Atas Awan. Karena belum ada cahaya yang cukup, jadi foto di pagi hari tidak bisa kami bidik. Dan, kami langsung lanjut lurus untuk lekas sampai di wisata B29, Negeri di Atas Awan.
Perjalanan untuk tiba dilokasi sangat mulus, semuanya di cor,dan nyaris mudah untuk dilewati. Meskipun di beberapa titik masih ada perbaikan, tapi secara keseluruhan infrastruktur sangat baik.
Setelah menanjak cukup panjang, sepeda motor supra x 125 pun mulai tidak bertenaga lagi. Mungkin karena kelewatan panas, dan lama dalam perjalanan. Dan akhirnya saya mencoba untuk istirahat, kurang lebih 3-5 menit.
Akhirnya, si noe di bantu naik ojek. Memang cukup curam dan panjang, sehingga saya memilih untuk naik ojek untuk sampai ke lokasi wisata B29, Negeri di Atas Awan.
Biaya yang dikeluarkan relatif cukup bersahabat dengan kantong, tiket masuk hanya 5ribu rupiah per orangnya. Dan saya parkirkan motor supra x 125, sebab sudah tidak bertenaga lagi, dan jika dipaksakan takut rusak. Ongkos parkir roda 2 pun standart, yakni 5 ribu rupiah. Akhirnya, kami memilih untuk menggunakan jasa ojek.