1. Perjalanan sejarah adalah mengarah, meningkat, dan berkembang menurut kemajuan. Hegel menyatakan bahwa bila kita melihat sejarah dunia, kita akan menemukan adanya logika (keteraturan) dari berbagai kejadian yang sepintas tampak kacau.
2. Perkembangan sejarah tidak linear, lurus dan konsisten. Sejarah berjalan melalui kemacetan, kekalahan, serangan balasan, dan baru mencapai bentuk kemajuan menyeluruh pada akhir babak.
3. Perkembangan sejarah pun tidak bertahap, lancar, dan kumulatif. Tetapi berjalan melalui cara khusus, ketika kualitas dasar proses berubah secara radikal dan cepat.
4. Urutan tahapan sejarah dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pada tingkat sejarah dunia terluas, cerita tentang semangat sejarah dapat diketahui melaui tahap prasejarah kehidupan primitif, kemudian sejarah ketergantungan dan perbudakan yang diikuti oleh perjuangan emansipasi.
5. Proses sejarah digerakakan oleh kekuatan. Semangat (Geist) adalah prinsip aktivitas dari itu sendiri.
6. Kekuatan penggerak itu ditemukan di dalam prinsip negatif: kontradiksi, penderitaan, dan penyelesaiannya. "Geist dipengaruhi oleh perjuangan terus -- menerus, semangat selalu berperang dengan dirinya sendiri." Perwujudan diri dari kesempurnaan diri Geist hanya terjadi melalui penghancuran diri. Tetapi kekuatan negatif tak dapat dihasilkan dari kehancuran tanpa makna: ia adalah cara mewujudkan perkembangan progresif menuju kebebasan konkrit.
7. Proses sejarah berlangsung diberbagai tingkat. Kejadian historis aktual dan prilaku konkrit manusia dipandu oleh kecerdikan nalar yang menyebabkan nalar tanpa disadarinya menghasilkan kecenderungan semangat progresif menyeluruh di tingkat dunia.
Berlanjut dengan menggunakan cara filsafat Materialisme Dialektika Historis, Marx merumuskan tinjauannya terhadap realitas manusia sendiri. Dengan konsisten meneruskan padangan evolusionis dan Hegelian mengenai sejarah, Marx mengubah filsafatnya menjadi rumusan yang berbentuk ideologi, bisa dikatakan Komunisme adalah pandangannya yang paling memungkinkan untuk ia serukan kepada masyarakat dunia.Â
Marx yang dibesarkan dalam tradisi intelektual Jerman yang pada masa itu mencapai gegap gempita produk intelektual abad pencerahan sebagai kontadiksi abad pertengahan yang diselimuti pandangan keagamaan.Â
Dengan begitu Marx sangat bersemangat meneruskan tradisi era pencerahan dengan menganggap tidak perlu mengadakan kecanduan agama sebagai idealiasi manusia mencari harapan akan kebaikan zaman. Satu -- satunya yang ditawarkan oleh Marx adalah pencapaian Komunisme dengan melakukan revolusi terhadap kelas ekonomi penguasa.
Marxisme yang paling baik adalah yang paling mewakili paham yang sesuai dengan apa yang di kemukakan oleh Karl Marx. Berawal dari gagasan Marx mengenai realitas kehidupan manusia yang tersusun dari kelas -- kelas sosial  menurut stuktur ekonomi.Â