Menteri Koordinator Bidang Maritim serta Investasi( Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan harga tiket masuk Candi Borobudur untuk wisatawan lokal sebesar Rp 750 ribu. Harga itu langsung menggegerkan warga sehingga ramai dibicarakan.
Luhut menyebut jumlah wisatawan Candi Borobudur butuh dibatasi guna melindungi kawasan cagar budaya tersebut. Salah satu triknya merupakan dengan menaikkan tiket masuk ke objek wisata sampai jadi Rp 750 ribu per orang.
Berikut beberapa kenyataan harga tiket Candi Borobudur terkini yang menuai kontroversi.
1. Dinilai Membunuh Usaha Sekitar
Kebijakan Luhut terkait kenaikan harga tiket untuk turis yang hendak berkunjung ke Candi Borobudur memperoleh respon kurang baik dari warganet. Alasannya harga tiket masuk itu dinilai akan memperkecil atensi turis untuk berkunjung ke Candi Borobudur.
Turunnya angka wisatawan pastinya akan berakibat buruk terhadap perekonomian masyarakat dekat, yang sedikit banyaknya mengandalkan para turis yang berdatangan ke Candi Borobudur.
"Baru ingin hidup usaha orang dagang kecil, pengusaha hotel, serta rumah makan dekat Borobudur, dibunuh lagi sama kebijakan Luhut ini. Ambyar!" pendapat warganet.
"Katanya mau pariwisata kita maju pak tetapi jika patok harga mahal siapa yang ingin? Bisa- bisa kabur deh turisnya serta lebih memilih ke tempat- tempat wisata yang ramah kantong, ini pula bakal ngefek ke para UMKM yang berjualan di situ tentu hendak terdampak hening pembeli," kata warganet yang lain.Â
2. Harga Tiket Meroket
Pemerintah resmi menaikkan harga tiket masuk turis lokal ke Candi Borobudur, dari yang awalnya dengan harga Rp50.000 jadi Rp 750.000. Sebaliknya turis mancanegara harus mengeluarkan duit sebesar 100 dolar.