MASALAH TATA KELOLA SUNDAY MARKET KOTA MADIUN
UMKM memainkan peranan penting pada keberlangsungan roda perekonomian Indonesia. Pada masa krisis moneter 1998, sektor UMKM mampu bertahan diambang situasi perekonomian Indonesia yang sedang kritis. Tercatat pada tahun 2020, sektor UMKM kembali memberi kontribusi sebesar Rp 8.500 triliun rupiah atau sekitar 61,97% dari total PDB negara. Periode 2013/2014 sektor UMKM mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menyerap 114,14 juta tenaga kerja dan menyumbang sebesar 5.440 triliun rupiah. Dapat kita interpretasikan bahwa sektor UMKM berada di posisi strategis dalam pembangunan ekonomi negara.
Mari memutar waktu ke masa lampau. Pada tahun 2018, UMKM Kota Madiun menghasilkan 23.276 pelaku UMKM dengan 20.941 usaha mikro, 2.196 usaha kecil, dan 223 usaha menengah. Dengan demikian, hadirnya UMKM memegang posisi penting demi keberlanjutan  perekonomian Kota Madiun. Agar pembangunan merata di seluruh penjuru kota dan sebagai upaya dukungan atas program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah kota membangun 27 lapak UMKM pada setiap kelurahan. Diharapkan, setiap kelurahan memiliki sebuah sistem pendukung ekonomi lokal. Sebagai bentuk dukungan tambahan, pemerintah kota meresmikan keberadaan Sunday Market yang nantinya menarik lebih banyak pengunjung sehingga penghasilan UMKM meningkat.
Dual-Kontras Perspektif
Namun demikian, data evaluasi yang diperoleh sejak Sunday Market berdiri, belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Wawancara dengan beberapa pengunjung Sunday Market menghasilkan empat fakta. Pertama, lokasi Sunday Market jauh dari pemukiman warga setempat. Kedua, kurangnya intensitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sekitar lokasi Sunday Market. Lingkungan yang asri tentu saja akan menyajikan suasana yang nyaman untuk wisata. Dan tentu saja, pasti ada kekeliruan dalam menentukan lokasi Sunday Market. Dari perspektif pedagang, Sunday Market sendiri mengeluhkan lokasi di dekat Taman Lalu Lintas Bantaran Kota Madiun sedikit pembeli karena pilihan lokasi yang kurang strategis. Masyarakat mengeluhkan kondisi jalan yang sempit sehingga sulit diakses oleh kendaraan roda empat maupun simpangan antar pengendara. Kendala-kendala diatas berpotensi, bahkan bisa saja menurunkan profit para pedagang. Problematika ini harus segera ditangani oleh para pakar dengan bidang ilmu terkait. Saat hasil penelitian diperoleh, akan menjadi masukan bagi Pemerintah Kota.
Pemerintah diharapkan dapat turun tangan mengenai kendala yang terjadi sebagai regulator antara masyarakat/konsumen dengan pedagang. Perlu adanya evaluasi terhadap progress Sunday Market. Segala bentuk kendala yang ada harus dipetakan lalu dianalisis. Agar nantinya dapat menjadi referensi bagi Pemerintah Kota Madiun dan stakeholder terkait. Jika tidak, maka konsep Sunday Market Kota Madiun lambat laun akan pudar dari kehidupan masyarakat Kota Madiun. Â
Perspektif Pemerintah
Upaya mendongkrak perekonomian daerah, Pemerintah Kota Madiun merencanakan berbagai program pembangunan salah satunya adalah Sunday Market. Tidak perlu berlibur ke mall yang mewah dan mahal hanya untuk sekedar wisata skala kecil. Sunday Market dibangun dengan tujuan menjadi ruang usaha bagi UMKM dan masyarakat tidak perlu menghabiskan biaya liburan yang terlalu banyak ke luar kota. Sudah seyogya nya pemerintah kota mampu membuat masyarakat berlibur di dalam kota nya sendiri sehingga terjadi perputaran ekonomi yang menguntungkan. Apabila program Sunday Market berhasil menarik konsumen dari luar kota, maka ini menjadi nilai plus untuk profit yang akan diperoleh. Tidak hanya Sunday Market, pemerintah kota juga merevitalisasi jalur pedestrian di sejumlah lokasi strategis, menambah vegetasi penghijauan, dan sentra kuliner.
Dalam ilmu analisis ekonomi perkotaan, peran pemerintah dalam perputaran roda ekonomi perkotaan merupakan cakupan lingkup ekonomi mikro. Antara pedagang dan konsumen, pemerintah hadir sebagai regulator/mediator sebagai penentu kebijakan yang akan diterapkan selanjutnya. Sehingga pendekatan ekonomi mikro menjadi sebuah urgensi yang nyata untuk mewujudkan ekonomi kota yang sehat. Karena ekonomi kota yang sehat menghidupkan reputasi yang baik dan akan berdampak pada nilai finansial perekonomian sebuah kota.
Perspektif Masyarakat
Konsep Sunday Market berfungsi untuk menarik minat konsumen terhadap sektor wisata lokal. Strategi pemasaran yang efektif juga perlu diterapkan untuk membantu menumbuhkan minat konsumen seperti Car Free Day (CFD). Konsep Car Free Day (CFD) diresmikan guna mendukung konsep Sunday Market. Dimana pada rentang waktu tertentu, tidak ada mobil, truck, dan bis yang melintas sebagai upaya meminimalisir polusi udara dan kemacetan. Alhasil, Car Free Day (CFD) dimanfaatkan untuk bersantai, menonton pentas kesenian, dan berolaharaga. Kesempatan inilah yang mendukung keberadaan Sunday Market.
Konsep Sunday Market tak jarang juga menjadi ajang promosi perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan beberapa promo dari produk mereka. Seperti Telkomsel, sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler yang menawarkan promo maupun diskon untuk para konsumen yang sedang berwisata di Sunday Market Kota Madiun. Peristiwa ini berpotensi untuk terus menghidupkan Sunday Market dalam beberapa dekade ke depan. Masyarakat juga berkesempatan untuk mendapatkan produk dengan harga miring. Â Â
Pemetaan Potensi & Masalah
Berbagai kebijakan dilaksanakan demi kelancaran aktivitas perdagangan di Sunday Market Kota Madiun. Perencanaan dan pembangunan Sunday Market Kota Madiun berada dibawah naungan legalitas resmi yaitu Peraturan Daerah no. 13 tahun 2017 tentang penataan dan pembinaan toko swalayan, pusat perbelanjaan, dan pasar lokal. Segala bentuk aktivitas dan keberlangsungan fungsi lahan yang dibangun Sunday Market harus dapat dipertanggungjawabkan. Agar tidak mengotori lingkungan sekitar, kotak sampah disediakan di beberapa tempat yang strategis pembeli. Lalu sampah akan diangkut menuju TPS dari lokasi yang sedikit jauh dari keramaian pembeli agar kenyamanan terjaga. Area parkir yang luas juga diakomodir oleh pemerintah kota agar dapat menampung kendaraan dalam jumlah besar. Tak lupa, petugas dan pos-pos keamanan juga tersedia di tempat-tempat strategis agar mudah diakses pembeli.
Pandemi Covid-19 yang sempat melanda sepanjang tahun 2020 cukup membuat perekonomian Kota Madiun jatuh hingga minus 3,39 persen. Jatuhnya pertumbuhan perekonomian kota berdampak pada penurunan daya beli masyarakat akibat sebagian masyarakat kehilangan lapangan kerja. Para konsumen yang berkunjung ke Sunday Market juga tidak mencerminkan masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan sehingga menimbulkan kesan kurang nyaman bagi konsumen lain. Sarana Ruang terbuka Hijau (RTH) ternyata kurang diperhatikan dalam proses perencanaan. Udara lingkungan yang panas pasti akan menimbulkan kesan kurang nyaman untuk bersantai. Terlebih bagi pengendara roda dua dan roda empat. Biasaya mereka mencari lokasi parkir yang teduh, agar panas terik matahari tidak mengenai kendaraan secara langsung. Akses menuju lokasi yang dapat dikatakan cukup sempit dan sulitnya akses air bersih ke pedagang juga menambah daftar panjang kendala yang dihadapi.
Hasil Evaluasi
Dapat kita lakukan proses ekstraksi dari berbagai hasil evaluasi pelaksanaan aktivitas perdagangan di Sunday Market Kota Madiun. Perbaikan sarana penunjang harus segera direvitalisasi seperti akses air bersih, desain Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan pelebaran akses menuju Sunday Market. Sistem-sistem manajemen tata kelola Sunday Market juga perlu dikaji ulang tentang bagaimana sistem ini akan berjalan seperti menajemen pengelolaan sampah pasar. Karena pasar selain menyediakan komoditas bahan pangan juga menghasilkan limbah berupa sampah organic secara umum. Himbauan kepada pedagang terkait mutu produk UMKM juga penting sebab akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat setempat yang merupakan strategi pemasaran produk UMKM yang efektif. Sistem digitalisasi pembayaran seperti GoPay, OVO, Dana, juga perlu diterapkan untuk memangkas ongkos waktu dan tenaga yang dikeluarkan pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H