Namaku Ilham Muhamad Ramdhan, aku biasa dipanggil Ilham, aku anak ke 2 dari 3 bersaudara. Aku lahir di Bandung. Umurku sekarang 17 tahun. Sekarang aku duduk di bangku kelas 12 SMA di sekolah SMAN 1 Padalarang. Kata orang masa SMA itu adalah masa-masa yang indah bagi seorang remaja, di mana mereka mencari jati diri, mengalami masa percintaan remaja, ataupun melakukan kenakalan. Menurutku itu ada benarnya, meski tidak semua. Dan sekarang aku berada di masa akhir SMA tapi di sini saya akan flashback dulu ke masa SMP supaya ada gambaran bagaimana kepribadian saya waktu masih SMP.
Sewaktu masih duduk di bangku SMP, bisa dikatakan aku ini anak yang pendiam dan sangat pemalu. Ketika ingin berbicara kepada orang lain aku harus menunggu mereka dulu untuk bertanya, aku tidak berani memulai obrolan dengan orang lain, kecuali dengan teman-teman terdekatku atau yang sering kita sebut dengan sahabat. Padahal aku ini termasuk orang yang aktif di ekstrakurikuler di sekolah, tepatnya ekskul paskibra. Di sana saya tidak hanya diajarkan untuk baris-berbaris tetapi diajarkan untuk bertanggung jawab dan bersikap tegas.
Di masa SMP aku termasuk anak yang berprestasi di bidang non-akademik dimana saya sering sekali mengikuti lomba-lomba paskibra dari tingkat provinsi hingga nasional dan selalu mendapatkan juara 1, 2 maupun 3, tidak pernah tidak sama sekali mendapat piala, sampai-sampai piagam dan mendali yang saya dapatkan numpuk di rumah. Tetapi itu semua tidak terlalu berharga bagiku karena aku sadar juara-juara yang aku dapatkan itu bukanlah hasil diriku sendiri tetapi hasil bekerja sama bersama teman-temanku.
Sebenarnya keinginanku adalah mendapatkan juara lomba yang mengandalkan kemampuan diri sendiri bukan kelompok. Tapi aku sangat mensyukuri apa yang telah saya dapatkan. Perjuangan kami untuk bisa meraih juara tidak semudah yang kamu kira, karena setiap kita mau melaksanakan lomba hampir setiap harinya kita terus berlatih baris-berbaris dari pulang sekolah tepatnya jam 1 siang hingga sore hari bahkan hingga magrib dan itu sangat melelahkan, tetapi usaha tidak akan menghianati hasil dan itu semua benar adanya.
Tetapi efek samping dari terlalu aktif di bidang non-akademik, menjadikan nilai saya turun yang sebelumnya selalu masuk 10 besar dan sekarang saya tidak masuk 10 besar di kelas 8 dan itu membuat saya merasa ditampar oleh kenyataan yang di saat itu saya pun berfikir untuk meningkatkan nilai akademik.
Ketika memasuki kelas 9 tepatnya di semester genap, dimana di kelas 9 ini tugas-tugas mulai menghujani para murid kala itu baik tugas tulis, praktik, maupun tugas kelompok, yang hampir seluruh mata pelajaran ada tugasnya masing-masing. Dan di waktu kelas 9 ini saya lebih giat lagi belajar karena saya menyiapkan diri untuk memasuki sekolah negeri yang saya inginkan.
Waktu pun berlalu tak terasa waktu untuk ujian nasional pun tiba. Tidak lupa sebelum saya berangkat sekolah untuk melaksanakan ujian nasional saya meminta izin orang tua terlebih dahulu dan meminta mereka berdua mendoakan saya supaya mendapatkan nilai yang memuaskan. "Mah, Pa, Doain aku semoga nilainya bisa cukup untuk masuk ke sekolah negeri." Kataku. "Tanpa kamu minta pun mamah sama bapak tidak akan pernah lupa untuk mendoakan kamu." Kata ibuku. Saya pun Salim kepada kedua orang tua saya dan saya pun pergi untuk berangkat ke sekolah untuk melaksanakan ujian nasional.
Dan hari pengumuman pun tiba, saya merasa gelisah karena takut nilai NEM saya tidak cukup untuk memasuki sekolah negeri, tetapi setelah saya mendengar perkataan dari wali kelas saya, ternyata saya mendapat nilai yang cukup besar, yaitu 30,85 dan masuk ranking pararel 10 besar NEM terbesar di sekolah, seketika saya pun merasa kaget, bangga, terharu bercampur aduk. Itu semua tidak luput dari doa kedua orang tua dan usaha saya selama ini. Dan itu sudah cukup memberikan kesan yang bagus di penutup masa SMP.
Ketika masuk SMA aku memiliki tekad untuk merubah sifat pemalu dan pendiam ku menjadi seseorang yang lebih aktif, yang bisa memulai obrolan dengan orang lain ataupun menjadi lebih aktif di kelas.
Ketika pertama kali masuk SMA, kita diharuskan untuk mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Dimasa kegiatan ini kita semua diharuskan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh pengurus OSIS.
Ketika ada acara demo ekskul saya tertarik kepada ekskul paskibra yang ada di SMAN 1 Padalarang ini dan sebenarnya saya juga sudah tahu bawa paskibra di SMAN 1 Padalarang ini merupakan cabang dari paskibra yang ada di SMP saya, dan saya pun tertarik untuk melanjutkan prestasi non-akademik saya di SMA.
Tetapi semua itu tidak seperti yang saya bayangkan. di sekolah ini berbeda sekali aturannya tidak seperti waktu SMP, dimana biasanya ketika ekskul yang akan melakukan lomba semua biaya pasti ditanggung sekolah dan terkadang juga kami yang ikut lomba suka dikasih uang jajan.
Dan di sekolah kali ini memang ketika kita lomba dibiayai tapi itupun hanya sedikit, sekolah hanya bisa membiayai 1 pasukan sementara pasukan yang akan lomba itu sekitar 3 sampai 4 pasukan, dengan terpaksa kami pun bersama-sama patungan biaya perlombaan yang masih kurang.
Dan lombanya pun sangat jarang sekali hanya satu semester sekali, tidak seperti ketika saya masih SMP. Semua itu membuat saya sebenarnya agak malas untuk mengikuti eskul, tetapi karena nasi sudah menjadi bubur dan saya pun hanya bisa terus menjalaninya hingga selesai.
Setelah semua yang dilalui kegiatan KBM pun dimulai untuk pertama kalinya di SMA, di minggu pertama semua pelajaran belum langsung belajar tetapi masih pengenalan terlebih dahulu, ketika memasuki minggu kedua saya mulai merasa pelajaran-pelajaran mulai memberikan tugas-tugas yang membuat saya kewalahan dan merasakan "Ohh gini SMA, tugasnya lebih berat dari yang saya kira." Gumam saya. Ya itu pasti, karena setiap kita naik instansi yang lebih tinggi maka pelajaran pun akan semakin sulit. Tetapi saya tetap berusaha membereskan semua tugas-tugas yang ada.
ketika di kelas saya pun berusaha aktif dan berusaha mengenal teman-teman baru di kelas. tidak perlu waktu lama untuk saya bisa beradaptasi saya sudah bisa mulai mengenal teman-teman baru. Dan saya sangat bersyukur teman-teman di SMA semuanya baik dan suasana kelas sangat menyenangkan, meski terkadang ada sedikit perselisihan.
Dan di SMA ini saya berniat untuk lebih memfokuskan di nilai akademik dan sudah tidak lagi mementingkan nilai non-akademik dan sebenarnya saya juga sudah capek dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Terlebih saya juga masuk Organisasi Siswa Intra sekolah (OSIS) yang membuat saya kewalahan untuk membagi waktu antara mengerjakan tugas dan juga melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Tetapi itu semua tidak semuanya buruk malah membuat diri saya lebih percaya diri lagi, karena di OSIS saya diajarkan untuk memberanikan diri berbicara di depan banyak orang, dan juga melakukan interaksi dengan siswa lainnya. dan itu semua membuat saya sedikit demi sedikit menghilangkan rasa pendiam dan pemalu saya.
Di kelas 11 merupakan masa-masa saya aktif di bidang ekstrakurikuler dan juga organisasi. Di bidang ekstrakurikuler saya sedang sering seringnya melakukan lomba di berbagai tempat termasuk salah satunya di universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan di sana saya mendapatkan juara 3 utama dan mendapat piagam yang mungkin suatu saat bisa bermanfaat bagi saya. Dan di bidang organisasi saya sedang sering-seringnya melakukan acara-acara di sekolah, seperti acara 17 agustus-an, hari Kartini, pentas seni, acara kelulusan dan masih banyak lagi. Semua kegiatan saya jalani dengan ikhlas.
Waktu pun berlalu dan sekarang saya duduk di bangku kelas 12 SMA. di sini saya sudah tidak aktif lagi di bidang ekstrakurikuler maupun organisasi, karena di masa kelas 12 ini merupakan masa-masa akhir di SMA, dan saya juga sedikit demi sedikit belajar materi untuk SBMPTN, supaya suatu saat nanti saya bisa masuk ke perguruan tinggi negeri.
Meski terkadang saya ini orangnya suka pesimis, takut kalau tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri. Tidak seperti orang lain yang sibuk untuk memikirkan perguruan tinggi negeri mana yang ingin mereka masuki, sebenarnya saya juga sama memikirkan perguruan tinggi negeri mana yang akan saya masuki, tetapi di sisi lain saya juga mencari perguruan tinggi swasta karena saya takut suatu ketika saya tidak masuk perguruan tinggi negeri saya sudah mengambil ancang-ancang untuk masuk ke swasta. Meski begitu saya selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik.
Pada masa kelas 12 ini juga merupakan masa-masa akhir yang harus saya nikmati, karena masa SMA ini merupakan masa yang tidak mungkin terulang kembali. Meski di masa SMA ini saya tidak melakukan kenakalan ataupun mengalami masa percintaan remaja, justru saya bersyukur atas apa yang telah saya lalui, karena di masa SMA ini saya sudah bisa merubah kepribadian saya sedikit demi sedikit untuk menjadi seseorang yang tidak terlalu pemalu dan pendiam. Dan saya selalu bersyukur selalu dikelilingi oleh orang-orang yang baik yang selalu menemani saya ketika saya kesusahan.
Nama : Ilham Muhamad Ramdhan
Kelas : 12 Mipa 4
SMAN 1 Padalarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H