Commisarisen Toean : Hadji Adnan Doesoenhoofd.
Berdasarkan keterangan diatas diketahui 1937 Hadjie Adnan masih menjabat sebagai Kepala Dusun (Doesoenhoofd) Semurup. dan beliau menggantikan Hadji Umar pada Tahun 1940 sebagai Kepala Mendapo Semurup.
Pada Pemerintahan Hadji Adnan sebagai Kepala Mendapo Semurup dilakukan Melanjutkan Perluasan Pembukaan Kebun teh Kayu Aro yang dilakukan oleh Pemerintah kolonial dan beliau membuka wilayah baru bernama Sungai Rumpun dan sekitarnya (Kec.Kayu Aro dan Gunung 7) yang banyak dihuni oleh orang semurup, Pendung dan Koto Majidin.
Hadji Adnan lahir di Koto Baru Semurup, beliau menikah di Muara Semerah memiliki 12 Anak yakni, Hj.Siti Daramah, H.M.Zen Adnan, H,Anwar Syam Adnan, H.Nurhan Adnan, H.Yubhar Adnan, Hj. Riyuna, Hj. Nurmaya, Nurziwan Adnan, Nazwar Adnan, H.M. Yusuf Adnan, H.Nurahim Adnan, Hj.Nur Asma. dari Istri Kedua memiliki Empat Orang Anak di Desa Koto Majidin.Â
Hadji Adnan Di kenal sebagai TOKOH Intelektual dan Tokoh yang dikenal Tegas, Berani hal ini diketahui dari penuturan orang tua-tua yang hidup pada era beliau menjabat sebagai kepala Mendapo Semurup. Hadji Adnan Menjabat pada 1940 - 1945 dimana pada masa itu adalah masa Transisi antara Kekuasaan Pemerintahan Belanda ke Pemerintah Jepang Sampai Indonesia Merdeka.
Sumber :
Morison, H. H.. (1940). de Mendapo Hiang InH et District Kerintji Adat Rechtelijke Verhandelingen (Disertasi). Program Studi Doktor Hukum Sekolah Tinggi Hukum Batavia.
Hasil wawancara Iwan Setiawan (Pemerhati Sejarah & Budaya Kerinci) pada tanggal 3 Juli 2020
https://boedayakerinci.blogspot.com/2023/12/sejarah-siulak-dari-mendapo-semurup.html?m=1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI