Mohon tunggu...
Ilham Kurniawan
Ilham Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - ilham kurniawan, S.IP

Pemerhati sosial dan politik, Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta " Orang biasa yang senantiasa menulis Dan belajar ilmu "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosial Budaya Masyarakat Tigo Luhah Semurup

26 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 26 Juli 2024   21:36 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1.Adat yang sebenar adat (yaitu  adat yang bersandi  syarak dan syarak bersandi kitabullah )

2. Adat istiadat  (adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyang)

3. Adat yang diadatkan (adat yang dibuat dengan kata mufakat)

4. Adat yang teradat (hal-hal yang biasa dikerjakan oleh pribadi)

Dari empat macam adat itu, sebagaimana namanya, adat yang sebenar adat menduduki  kedudukan yang paling tinggi, masyarakat Koto Payung Semurup Tinggi  menyakini dan mengkaitkan  hal ini dengan sabda Nabi  taraktu fiikum amraini inntamasaktum bihiima lan tadilluu abada kitabullah wa sunnatur Rasuluh (" Aku tinggalkan kepada mu dua hal jika kalian berpegang teguh kepadanya maka tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul Nya).

Kesimpulan kepercayaan masyarakat adat Koto Payung Semurup Tinggi tertuang dalam pepatah "  Tebit aye dari ulu, tebit getah dari batang. Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah. Syarak mengato adat memakai, Tidak Lapuk di Hujan Tidak Lekang dek paneh. Tebit aye dari hulu (terbit air dari hulu) bermakna bahwa semua hukum dan norma adat bersumber dari Kitabullah (Al-Qur'an).

Sistem Kekerabatan Koto Payung Semurup tinggi adalah Matrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak ibu, anak laki-laki hanya bisa mendapat gelar adat dari kalbu asal ibunya dan menjadi anak buah anak kemenakan di kalbu ibunya. Sedangkan Kalbu di pihak Bapak hanya sebagai anak buah anak kemenakan dan tidak punya kekuasaan sama sekali. Dalam sistem kekeluargaan di Panggil Mamak ( Saudara Laki-laki Ibu), Datung (Bibi atau Saudara Perempuan Bapak), Paitek (Saudara Laki-laki Ayah) dan Mak Etek (Bibi atau Saudara Perempuan dari Ibu), Pak Tuo (Saudara Laki-laki ayah yang lebih Tua), Pak Tengah (Saudara laki-laki ayah yang tengah) begitupun dengan panggilan Mak Tuo dan Pak Tuo.

Secara Adat Pihak laki-laki setelah menikah tinggal di rumah pihak keluarga perempuan. Dan boleh juga Pihak Laki-laki membawa Istri kerumah Pihak Laki-laki dan Desa Asal laki-laki yang disebut Semendo Surut (Semenda Kebelakang).

  • Rumah adat adalah ,
  • 1. umah lahik
  • 2. umah gedang/kalbu masing-masing
  • 3. umah pasusun
  • 4.umah adat pamuncak tigo luhah semurup
  • Artefak adat KotoPayung Semurup Tinggi diantaranya,
  • Batu Bersurat
  • Batu Bergantung
  • Menhir
  • Makam Keramat Koto Payung Semurup Tinggi
  • Pusaka adat  Koto Payung Semurup Tinggi telang diantaranya,
  • Pedang
  • Keris
  • Tombak
  • Tameng/Perisai
  • Bendera/Karamentang
  • Tanduk Bertulisan Incung dan Ruas Bambu tulisan incung mengenai Mantra, tawa idu lam jampi, dan sejarah asal usul keturunan.
  • Surat Piagam bertulisan Arab Melayu dari Kerajaan Jambi dan Inderapura yang berisi Piagam ulayat tanah, sejarah/peristiwa hubungan dengan kerajaan, pemberian gelar adat dan dakwah islam.
  • Pakaian
  • Gong
  • Tempayan Besar tempat meramu obat tradisional dan upas racun.
  • Cembung Berbunyi, Mangkuk, Guci, Keramik china Dinasty ming, piring bergambar ukiran china, manik-manik, al-quran, dan rajah.  
  • Dll

Komunitas adat memiliki olah raga, diantaranya Pencak Silat dan Permainan Tradisonal Pencak atau disebut Mencak menggunakan pedang atau sebilah bambu yang dimainkan berpasangan menggunakan tarian khas langkah tigo dan tarian koto payung semurup tinggi. Biasanya ditampilkan pada perayaan kenduri adat dan penyambutan tamu agung.

Pencak Silat merupakan ilmu beladiri masyarakat Koto Payung Semurup Tinggi, dengan Nama " Silek Koto Payung Semurup Tinggi " ada perbedaan yang mendasar antara pencak yaitu tarian pedang khas semurup yang ditampilkan untuk seremonial dan atraksi adat sedangkan Silek berupa gerakan yang mematikan dan digunakan saat menghadapi bahaya pada umumnya untuk pertahanan diri, Pertahanan negeri (desa/luhah) dan pertahanan dari musuh jika merantau. Praktek Pencak silat menggunakan Langkah Tiga, Tradisi Silek biasanya dilakukan dengan membuka gelanggang dan kenduri prosesi adat dengan persyaratan lengkap seperti sirih, pinang, jeruk/limau, beras, ayam cemani dan persyaratan lainnya sesuai tata cara adat masing-masing kampung.

KESENIAN DAN SASTRA MASYARAKAT ADAT

  • Rangguk, Tarian Sekapur Sirih, Tari Asyek
  • Rebana, Seruling Bambu
  • Nyaro (Tradisi Lisan Puji-pujian terhadap roh leluhur), Parno Adat (Seloka/Pepatah-petitih adat), Mantra-mantra (berbentuk Prosa dan Puisi), Dongeng Sutan Bagindo, Legenda Asal Usul Koto Payung Semurup, Dongeng Sipahit Lidah, Legenda Syekh Mangkuto Sati, Legenda Nenek Ilang Kelaut, Kunun (Konon/Cerita Pengantar Tidur) Kunun Pak Belalang, Kunun Si Bujang Kangkung, dan Dongeng Si Kancil.

-SELESAI-

Jika ada kesalahan mohon dimaafkan dan semoga bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan dan khazanah budaya sekian wasallamualaikum wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun