Mohon tunggu...
ilhamismunandar Rizky
ilhamismunandar Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang yang bercita-cita menjadi penulis di bidang olahraga

menyukai semua olahan telur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

St Pauli, Kisah Klub Ideologi Punk dari Jerman

31 Mei 2022   09:02 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:07 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rival Sekota St Pauli

Rivalitas keduanya berawal pada era 1980-an. Kerusuhan politik dan ketidakstabilan ekonomi mulai mencengkram Jerman. Kelompok politik sayap kanan atau fasisme menggunakan sepak bola sebagai platform untuk menyuarakan ide-ide mereka.

Distrik St. Pauli dikenal sangat picik bagi ideologi politik sayap kanan, karena populasinya yang kecil dan jaraknya jauh dari kota Hamburg.Pada Desember 1984, simpatisan Nazi dari Hamburg SV dan Borussia Dortmund menyerang rumah-rumah di sekitar jalan yang menuju ke Stadion Millerntor St. Pauli dengan bom molotov.

Simpatisan Nazi ketika itu mulai membanjiri teras, beberapa stadion sepak bola di Jerman, termasuk kandang Hamburg SV, Volksparkstadion, dalam upaya menyebarkan propaganda mereka.

Derby Hamburg adalah bentrokan yang saling bertentangan. Di satu sisi, Hamburger SV dengan latar belakang warna birunya, moncer secara prestasi dan menganggap diri mereka sebagai jawaban dari wakil Jerman Utara bagi penguasa Liga Bayern Munich.

Di sisi lain, St. Pauli adalah klub alternatif yang mendapatkan ketenaran di antara para pendatang di sepanjang pelabuhan Hamburg dengan prinsip kuat ideologinya, meski secara prestasi tidak semoncer Hamburg.

Derby yang mempertarungkan ideologi politik, sekaligus pertarungan visi tentang bagaimana seharusnya sepakbola dikelola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun