Mohon tunggu...
IKI OPO
IKI OPO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok Mata Kuliah Estetika Desain

Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kajian Estetika Desain Terhadap Kemasan Makanan Tradisional Kipo dan Eksistensinya dalam Kuliner Yogyakarta

21 Oktober 2024   11:22 Diperbarui: 21 Oktober 2024   12:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
      Gambar 1 Jajanan Tradisional Kipo Bu Amanah  (2024)

Ilhami Gilang Ramadhan1, Indin Nabilatus Salsabila2, Sabrina Eka Zahra3

1,2,3 Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

1ilhamigilangramadhan0@gmail.com, 2indinnabila39@gmail.com 3sabrinaezhr8@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis desain kemasan pada makanan tradisional Kipo di Yogyakarta dan memahami dampaknya terhadap eksistensi kipo sebagai salah satu kuliner Yogyakarta, yang berfokus pada penggunaan kemasan daun pisang yang menjadi keunikan nya sejak dahulu. Penggunaan kemasan organik daun pisang sebagai pembungkus memiliki fungsi estetika dan simbolis yang mencerminkan lokalitas budaya. Selain itu, kemasan ini juga memberikan pengalaman sensorik melalui aroma dan rasa yang dihasilkan, serta secara tidak langsung menyampaikan pesan dan mendukung praktik ramah lingkungan. Dengan pendekatan lima sila estetika desain, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan organik daun pisang memiliki peran penting dalam menjaga keunikan Kipo di tengah era modernisasi, dan juga memperkuat identitas budaya Yogyakarta sebagai pusat warisan tradisional. Sementara adaptasi penggunaan kertas tambahan pada kemasan memperlihatkan upaya inovasi tanpa mengorbankan nilai tradisional. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pelestarian budaya melalui pendekatan desain kemasan yang berkelanjutan.

Kata kunci: Makanan tradisional Kipo, estetika desain kemasan, kuliner Yogyakarta, Kemasan organik

Abstract


This research aims to analyze the packaging design of traditional Kipo food in Yogyakarta and understand its impact on the existence of kipo as one of Yogyakarta's culinary delights, which focuses on the use of banana leaf packaging which has been unique since long ago. The use of organic banana leaf packaging as a wrapper has aesthetic and symbolic functions that reflect cultural locality. In addition, the packaging also provides a sensory experience through the aromas and flavors produced, and indirectly conveys a message and supports environmentally friendly practices. By approaching the five precepts of design aesthetics, the results show that the organic banana leaf packaging plays an important role in maintaining the uniqueness of Kipo in the midst of modernization, and also strengthens the cultural identity of Yogyakarta as a traditional heritage center. While the adaptation of the use of additional paper on the packaging shows an effort of innovation without sacrificing traditional values. This research is expected to contribute to cultural preservation through a sustainable packaging design approach.


Keywords: Kipo traditional food, packaging design aesthetic, Yogyakarta culinary, Organic Packaging

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang kaya dengan keanekaragaman budayanya, dengan lebih dari 17.000 pulau dan suku bangsa. Tidak hanya negara dengan ribuan kepulauan, Indonesia menawarkan berbagai macam kebudayaan unik  yang menarik untuk dipelajari. Salah satunya kuliner Indonesia yang beraneka dari setiap daerah dan kepulauan memiliki keunikan tersendiri akan bahan dasar dan rempah-rempah yang digunakan sehingga menjadikan makanan tersebut berkesan bagi penikmatnya. Tidak hanya itu, penggunaan kemasan pada makanan tradisional menjadi citra unik tersendiri sebagai bagian dari identitas makanan, melalui kemasan makanan tradisional suatu kekayaan budaya dan sejarah daerah tersebut dituangkan secara sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun